Jumat, 28 Januari 2022 12:42 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Indonesia sedang membangun kabel bawah laut yang langsung terhubung ke Amerika Serikat sebagai pusat teknologi dunia. Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan jaringan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas bandwidth hingga 100%.
"Saat ini ada tiga investasi pembangunan kabel telekomunikasi bawah laut yang sedang berproses, yang menghubungkan Indonesia langsung dengan pantai barat Amerika Serikat tanpa ada negara perantara," katanya dalam acara Peresmian Pembukaan Business20 (B20) Inception Meeting secara virtual, Kamis, 27 Januari 2022.
Menurut peta submarine cable map, selama ini Singapura memang merupakan hub atau titik tumpu alur kabel bawah laut di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga :
Namun, sejak tahun lalu, pemerintah melalui Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2021 tentang Kebijakan Alur Pipa dan Kabel Bawah Laut membuat peta baru jaringan fiber optik bawah laut. Ada 217 jalur koridor dan 209 beach main hole dan empat lokasi landing station keluar masuk kabel di perairan Indonesia yang sudah dipetakan.
Kepala Negara berharap kecepatan internet yang semakin besar di masa depan mendorong perkembangan inovasi teknologi digital, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi lokomotif perekonomian nasional.
Kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional semakin besar. Pada 2021, data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat kontribusi UMKM terhadap produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61%.
Jokowi mengatakan, dari 64 juta UMKM yang ada saat ini, sudah sekitar 8,4 juta UMKM yang memiliki platform digital untuk memasarkan produknya. Tidak sedikit juga UMKM yang on borading ke teknologi digital.
"Pemerintah mendorong sektor UMKM untuk memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produknya," paparnya.
Jokowi menekankan isu teknologi digital telah menjadi perhatian pemerintah. Melalui Keketuaan Presidensi G20, Jokowi telah menjadikan isu teknologi digital sebagai satu dari tiga yang akan dibahas para pemimpin negara komunitas bisnis G20.
Dia berharap investor swasta global turut berpartisipasi dalam investasi teknologi digital di Indonesia merespon gelia saat ini.
"Kami ingin mengundang investasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari transformasi ekonomi digital ini," ucapnya.
Seiring derap pertumbuhan teknologi digital, Jokowi pun mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menopang transformasi ekonomi digital yang diperkirakan mencapai US$124 miliar setara Rp1.775 triliun pada 2025.
"Indonesia juga memberikan perhatian serius pada pengembangan teknologi digital, terutama yang mempunyai kontribusi langsung kepada pengembangan SD," ungkapnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 28 Jan 2022