Kamis, 02 Maret 2023 15:44 WIB
Penulis:admin
Editor:Redaksi Wongkito
JAKARTA, WongKito.co – Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) meluncurkan pelaksanaan tahap kedua program “Mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact) di Jakarta, Kamis (02/03/23).
Program Promise II Impact didanai oleh Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO). Program ini mendukung UKM untuk memanfaatkan Layanan Keuangan Digital dan meningkatkan nilai ekosistem rantai nilai baru UKM dengan pengadopsian teknologi digital yang khusus dikembangkan oleh UKM di sektor produktif.
Selanjutnya, program ini membangun kapasitas dan memberikan dukungan teknologi digital bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai sasaran utama, dengan sasaran tambahan kepada pelaku UKM dan pemberi layanan pengembangan usaha.
Direktur ILO untuk Indonesia, Michiko Miyamoto mengatakan, UKM memainkan peran penting dalam menciptakan pekerjaan yang layak dan produktif di negara ini. Namun, UKM masih menghadapi tantangan dalam mengakses pasar dan jasa keuangan.
“Karenanya, mempromosikan UKM telah menjadi salah satu prioritas ILO untuk mendukung mereka meningkatkan daya saing dan produktivitas serta mempercepat pemulihan bisnis melalui digitalisasi,” jelas Michiko dalam keterangan resminya.
Manajer Program Promise II Impact, Djauhari Sitorus mengatakan, melalui teknologi digital, akses terhadap layanan keuangan dapat menjangkau masyarakat di pedesaan dan wilayah terpencil, termasuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM.
“Kita membutuhkan proses transformasi digital yang baik dan efektif dari para pelaku jasa keuangan dan UKM. Program Promise II Impact bertujuan membantu memuluskan proses ini guna meningkatkan akses UKM terhadap keuangan digital melalui jasa keuangan,” ujar Djauhari.
Program Promise II Impact, yang akan dilaksanakan hingga tahun 2025, merupakan kelanjutan dari tahap pertama Promise Impact yang berupaya mempromosikan pengembangan UKM dan memberikan mereka akses yang lebih besar kepada jasa keuangan. Juga didanai oleh SECO, tahap pertama ini dilaksanakan selama empat tahun dari tahun 2015 hingga 2019 bekerja sama dengan OJK, BPD and BPR.
“Pemerintah Swiss berkomitmen untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia melalui membuka akses terhadap keuangan dan mendorong transformasi digital. Kami meyakini Promise II Impact akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi agenda inklusi keuangan Indonesia dan mendukung UKM mewujudkan potensi pertumbuhan mereka,” kata Philippe Strub, Wakil Duta Besar, Kedutaan Swiss di Indonesia. (*)