Saham Sumber Tani Agung (STAA) Dipatok Rp600 per Saham pada Listing Perdana

Kamis, 10 Maret 2022 06:20 WIB

Penulis:Nila Ertina

Siaran Pers STAA.jpeg
(null)

JAKARTA - Pada penawaran umum saham atau IPO,  emiten kelapa sawit PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) akan mencatatkan saham perdananya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI)  pada Kamis, 10 Maret 2022. 

Dilansir dari prospektus yang diterbitkan, perseroan menawarkan 877.072.000 saham biasa setara dengan 8,06% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Sementara itu harga penawaran yang diterbitkan perseroon sebesar Rp600 per lembar saham, sehingga akan memeroleh dana hasil penawaran umum sebesar-besarnya Rp526,24 miliar.

Akan tetapi apabila terjadi kelebihan pemesanan dalam IPO ini, perseroan akan menambahkan sebanyak 85.870.100 atau setara dengan 0,78% saham biasa diharga Rp600, sehingga jika mengalami kelebihan pemesan total nilai transaksi akan menjadi  962.942.100 lembar saham setara dengan Rp577,76 miliar.

Baca Juga:

Kemudian kucuran dana dari gelaran IPO akan Sekitar 54% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunam refinery dengan kapasitas 2.000 metrik ton minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) per hari dengan target penyelesaian pada Oktober 2023.

Lalu, 23% dana segar hasil IPO akan digunakan untuk fasilitas dermaga yang ditargetkan rampung pada Oktoer 2023, sisanya digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang juga ditargetkan selesai pada Oktober 2023.

Pada pelaksanaan penawaran umum ini perseroan memilih DP-DBS Vickers Sekuritas Indonesia sebagai partisipasi admin dan penjamin emisi efek, serta C3 - PT CIMB Niaga Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Profil Perusaahaan

STAA merupakan grup usaha kelapa sawit yang telah berdiri sejak 1970 yang berlokasi di Medan, Sumatra Utara. Selanjutnya proses produksi perseroan dimulai dari penanaman, pemanenan hingga pengolahan kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS) dengan hasil minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), inti sawit (Palm Kernel), minyak inti sawit (Palm Kernel Oil), bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Expeller), dan Palm Kernel Meal(PKM).

Pada tahun 1996 perseroan membangun pabrik pengolangan kelapa sawit pertama, hingga saat ini STAA telah memiliki 9 pabrik pengolahan kelapa sawit. Selain itu perseroan terjun dalam bisnis energi terbarukan melalui anak usahannya PT Karya Serasi Jaya Abadi (KSJA), dengan membangun pembangkit listrik biogas.

Hingga saat ini perseroan telah memiliki 13 perkebunan, 9 pabrik pengolahan minyak. 1 pabrik kernel crushing dan 1 pabrik solvent extraction.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 10 Mar 2022