Senin, 01 April 2024 17:47 WIB
Penulis:Susilawati
PALEMBANG, WongKito.co, - Sekelompok muda-mudi di Kota Palembang yang tergabung dalam peserta Career Class Regional Sumatera Selatan, dan Rumah Belajar Ceria (RBC) Satu Amal Indonesia terus menggiatkan kegiatan kesukarelawanan pada Minggu (31/03/2024).
Di kegiatan yang dihelat dalam tajuk KURMA (Kuy! Ngabuburit Bersama Adik-adik Rumah Belajar Ceria) itu, lebih dari 50 anak-anak yang bermukim di Kampung Sungai Pedado, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, mendapat sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan dan penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) secara Pro Bono Publico (sukarela) oleh dr. Tiara Putri Ramadhani dan dr. Fariza Hasyati yang tergabung dalam peserta Career Class angkatan 2024 di Regional Sumsel.
Career Class merupakan platform pendidikan yang berfokus pada pengembangan karir dari para peserta. Melalui Career Class diharapkan peserta dapat meningkatkan kualitas hidup secara personal maupun profesional melalui beragam program yang disediakan, serta fokus pada pembentukan karakter baik pada peserta.
Baca juga:
Perwakilan peserta Career Class Sumsel, Dika Setiagraha mengatakan, kegiatan ini lahir sebagai bentuk kepedulian volunteerism atau kesukarelawanan. Apalagi, di Career Class sebagai platform pengembangan personal dan profesional, memiliki sifat empati dan kepedulian adalah keharusan.
"Kita berupaya memupuk kepedulian anak-anak muda di Sumsel yang tergabung dalam kepesertaan Career Class agar tidak hanya fokus pada pengembangan diri pribadi, tapi juga mampu berbagi dan meluaskan manfaat secara pro bono publico berdasarkan latar belakang ilmu dan profesi yang kita miliki," ujar pria yang akrab disapa Dika Dikun itu.
Senada, Ketua Pelaksana KURMA, dr. Tiara mengatakan, saat ini DBD telah menjadi isu kesehatan yang mencuat di Sumsel, khususnya Kota Palembang. Apalagi, di Kampung Sungai Pedado yang berlokasi di dekat Sungai Musi itu, merupakan daerah rawa dengan kelembaban yang cukup tinggi, sehingga menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab utama DBD.
"Berangkat dari latar belakang profesi yang kita miliki, dan sumpah dokter yang kita ikrarkan bahwa kita akan membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan, maka kita ingin berbuat sesuatu sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak disini, KURMA dibungkus dengan konsep keceriaan sehingga penerima manfaatnya datang secara sukarela dan kita hibur dengan berbagai event menarik," ujarnya.
Sementara Bahrul Arkani Arifin, Ketua Satu Amal Indonesia (SAI) sebagai pengelola Rumah Belajar Ceria (RBC) yang berlokasi di Kampung Sungai Pedado mengatakan, pihaknya memang sudah lama membina anak-anak dan masyarakat di kampung di pinggiran Kota Palembang itu. Berbagai program, aktivitas dan kegiatan kemanusiaan telah dijalankan dengan menggandeng banyak kolaborasi stakeholder dan beragam komunitas di Palembang dan Sumsel pada umumnya.
“Rumah Belajar Ceria Satu Amal Indonesia hadir sebagai upaya pendampingan kepada anak anak dan masyarakat Kampung Sungai Pedado agar mendapatkan akses dan fasilitas pendidikan yang berkualitas, tuturnya.
Ia mengatakan, hadirnya program pencegahan DBD oleh rekan rekan Career Class Palembang ini memiliki dampak dan manfaat sebagai upaya edukasi mencegah semakin besar angka DBD di kota Palembang yang sekarang memasuki musim Pancaroba.
Setelah sesi edukasi dan sosialisasi DBD, anak-anak di Sungai Pedado kemudian mengikuti sesi quiz cerdas cermat. Anak-anak itu tampak ceria, dengan disaksikan oleh para orang tua yang hadir. Setelahnya, agenda KURMA ditutup dengan buka bersama dan memperingati 1 Dekade Rumah Belajar Ceria.