Semester I-2025 Sektor Migas Moncer, Produksi Gas Lampaui Target 119 Persen

Selasa, 12 Agustus 2025 14:21 WIB

Penulis:Susilawati

gas.jpg
(null)

JAKARTA– Di tengah gencarnya kampanye energi hijau, sektor minyak dan gas (migas) Indonesia justru mencatat kinerja impresif pada paruh pertama 2025. 

Produksi gas bumi nasional pada periode ini mencapai 1.146,4 MBOEPD, dengan rata-rata produksi semester I sebesar 1.199,7 MBOEPD atau setara 119% dari target yang ditetapkan.

Sepanjang semester I-2025, total pemanfaatan gas bumi tercatat 5.598 BBTUD. Dari jumlah tersebut, sebanyak 69% atau 3.877 BBTUD dialokasikan untuk kebutuhan domestik, sedangkan 31% sisanya atau 1.721 BBTUD diekspor.

Baca juga:

“Hal ini menunjukkan prioritas penggunaan energi untuk mendukung pembangunan dalam negeri, khususnya hilirisasi,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Selasa, 12 Agustus 2025.

Secara bulanan, produksi gas bumi tercatat:

  1. Januari: 1.213,7 MBOEPD
  2. Februari: 1.193,4 MBOEPD
  3. Maret: 1.221,8 MBOEPD
  4. April: 1.209,6 MBOEPD
  5. Mei: 1.221,3 MBOEPD

Proyek Gas Strategis Mulai Panen

Kinerja positif sektor migas tak lepas dari beroperasinya sejumlah proyek strategis, di antaranya Akatara Gas Processing Facility (Jambi) – Kapasitas gas 25,7 MMSCFD, LPG 185 MT per hari, dan kondensat 1.098 BOPD. Lapangan Forel Terubuk (Offshore Laut Natuna) – Menambah suplai gas ke jaringan domestik dan ekspor.

Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (Bojonegoro) – Optimalisasi lapangan existing untuk meningkatkan recovery rate. Dan, proyek Lapangan Tangguh Train 3 (Papua Barat) – Meningkatkan kapasitas kilang LNG guna memperluas pasar ekspor di Asia. Kombinasi proyek tersebut tidak hanya memperkuat pasokan gas domestik, tetapi juga mengokohkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemasok LNG utama di Asia Tenggara.

Hingga akhir Juni 2025, produksi migas nasional mencapai 1.754 MBOEPD, melampaui target APBN 2025 yang sebesar 1.610 MBOEPD. Untuk minyak mentah, produksi pada Juni 2025 tercatat 608,1 ribu barel per hari (MBOPD) atau 100,5% dari target 605 MBOPD. Rata-rata produksi semester I-2025 mencapai 602,4 MBOPD atau 99,5% dari target.

Sementara itu, produksi batubara sepanjang Januari–Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton atau 48,34% dari target tahunan sebesar 739,7 juta ton. Dari total tersebut, 104,6 juta ton dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).

Kementerian ESDM menegaskan, kebijakan DMO menjadi salah satu instrumen penting untuk memastikan transisi energi menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 tetap terjaga tanpa mengganggu ketahanan energi nasional.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Debrinata Rizky pada 12 Aug 2025