Ternyata Pengguna Paylater Lajang dan Menikah berbeda

Senin, 16 September 2024 20:07 WIB

Penulis:Nila Ertina

closeup-young-lady-use-cellphone-order-online-shopping-product-pay-bills-with-credit-card-living-room-interior-house.jpg
Ilustrasi penggunaan paylater. (Freepik)

JAKARTA - Menurut Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 yang dirilis oleh Kredivo dan Katadata Insight Center, mayoritas pengguna Paylater berasal dari kelompok usia 18-35 tahun, mencapai 70,4%. 

Meski begitu, penggunaan Paylater tak hanya populer di kalangan generasi muda, namun juga terkait erat dengan gender dan status pernikahan. 

Data terbaru menunjukkan bahwa pengguna Paylater didominasi oleh laki-laki dengan proporsi sebesar 56,5% pada tahun 2024. Selain itu, laki-laki juga memimpin dalam hal jumlah dan nilai transaksi Paylater selama tahun 2023, yaitu masing-masing 58,9% dan 58,1%.

Berdasarkan status pernikahan, konsumen yang sudah menikah ternyata lebih sering menggunakan Paylater dibandingkan dengan konsumen lajang. 

Baca Juga:

Dari data tersebut, 52,9% pengguna Paylater adalah konsumen yang sudah menikah. Tak hanya jumlah pengguna, konsumen menikah juga mendominasi dalam jumlah dan nilai transaksi Paylater selama tiga tahun terakhir.

 Pada tahun 2023, konsumen yang sudah menikah berkontribusi sebesar 55,2% dari total jumlah transaksi Paylater dan 53,8% dari total nilai transaksi.

Temuan Menarik Lainnya: Laki-laki Belanja dengan Nominal Lebih Tinggi

Selain dominasi pengguna laki-laki dan konsumen menikah, laporan tersebut juga mengungkap beberapa temuan menarik lainnya. 

Rata-rata nilai transaksi Paylater di kalangan laki-laki berada pada rentang Rp350-400 ribu, sedangkan perempuan berkisar antara Rp300-350 ribu. 

Meski begitu, nilai transaksi untuk kedua gender ini terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap Paylater untuk transaksi bernilai besar semakin bertumbuh.

Konsumen Lajang Melakukan Transaksi dengan Nominal Lebih Tinggi

Satu hal yang menarik adalah meskipun konsumen menikah mendominasi jumlah pengguna, rata-rata nilai transaksi yang dilakukan oleh konsumen lajang justru lebih tinggi. 

Pada tahun 2023, konsumen lajang melakukan transaksi dengan rata-rata nominal Rp350-400 ribu, sementara konsumen yang sudah menikah berada di kisaran Rp300-350 ribu. Ini menunjukkan bahwa konsumen lajang cenderung menggunakan Paylater untuk produk-produk dengan nilai yang lebih besar.

Semakin Banyak Anak, Semakin Tinggi Penggunaan Paylater

Laporan ini juga mengungkap bahwa konsumen yang memiliki anak cenderung menggunakan Paylater untuk membeli lebih banyak produk. 

Pengguna tanpa anak membeli rata-rata 38 produk dengan 11 transaksi per tahun. Sedangkan mereka yang memiliki 1-2 anak membeli 48 produk dengan 13 transaksi, dan pengguna dengan 3-5 anak membeli 53 produk dengan 13 transaksi. 

Kenaikan ini mencerminkan bahwa konsumen dengan keluarga lebih besar mengandalkan Paylater untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

Konsumen Usia 26-35 Tahun Masih Mendominasi, Namun Pengguna yang Lebih Tua Terus Bertambah

Kelompok usia 26-35 tahun masih menjadi pengguna Paylater terbanyak, menyumbang 44,6% dari total transaksi. Meski demikian, proporsi pengguna dari kelompok usia 36-45 tahun menunjukkan peningkatan konsisten setiap tahun. 

Kelompok usia ini bahkan membeli jumlah produk terbanyak dalam setahun, dengan rata-rata 56 produk. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bulanan pada kelompok usia di atas 36 tahun.

Kredivo Siap Perluas Layanan Paylater

Menanggapi tren ini, Kredivo sebagai salah satu penyedia layanan Paylater terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanannya. 

“Di tengah masih rendahnya akses kredit di Indonesia, permintaan masyarakat terhadap layanan pembayaran yang fleksibel semakin meningkat. Kami berencana untuk terus mengintegrasikan Kredivo ke lebih banyak merchant, baik nasional maupun lokal,” ungkap Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo melalui pernyataan tertulis, dikutip Kamis, 12 September 2024. 

Dengan strategi tersebut, serta tren Paylater yang terus meningkat, Kredivo yakin bahwa metode pembayaran ini tidak hanya menjadi alternatif, namun juga akan berkembang menjadi pilihan utama bagi konsumen di masa mendatang.

Baca Juga:

 

Demikianlah, Paylater kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Baik konsumen laki-laki maupun perempuan, lajang maupun menikah, semakin menggantungkan kebutuhan mereka pada kemudahan bertransaksi dengan Paylater.

Indina pun mengatakan, meski terdapat kecenderungan dominasi pada kelompok laki-laki dan konsumen yang sudah menikah, namun Kredivo melihat bahwa Paylater semakin inklusif dan diterima oleh berbagai kalangan untuk memenuhi beragam kebutuhan. 

“Hal ini tak lepas dari integrasi Paylater yang kini telah tersedia di berbagai merchant, mulai dari F&B, groceries, elektronik, kesehatan, hingga travel. Akses yang semakin mudah ini menjadikan Paylater sebagai metode pembayaran fleksibel yang dapat diandalkan,” papar Indina.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa tren penggunaan Paylater akan terus meningkat seiring dengan permintaan konsumen terhadap pengalaman belanja yang lebih mudah dan cepat. Kredivo pun optimis bahwa Paylater akan menjadi bagian penting dalam kebiasaan belanja masyarakat di masa depan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 16 Sep 2024