Kamis, 22 September 2022 12:54 WIB
Penulis:Susilawati
WASHINGTON - The Federal Reserve (The Fed) tampaknya masih mencoba untuk mengendalikan laju inflasi yang kian memperlambat ekonomi Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, Inflasi AS mencapat titik tertinggi dalam 4 dekade terakhir.
Pada Rabu, 21 September 2022 waktu setempat, The FED kembali menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin (Bps) atau 0,75%. Kenaikan ini tercatat sebagai yang ketiga kalinya dalam tiga bulan berturut-turut.
Mengutip NBCNews, Kamis, 22 September 2022, aksi ini dilakukan untuk mengatasi inflasi yang semakin berderap dan melemahkan pendapatan konsumen di AS.
Baca Juga :
Berdasarkan perkiraan Ekonomi terbaru AS, Komite Pasar Terbuka Federal memproyeksikan tingkat pengangguran AS akan naik dari 3,7% menjadi 4,4%. Artinya akan ada ratusan ribu orang Amerika akan kehilangan pekerjaan.
Tak hanya itu, Pasar saham tidak merespons dengan baik setelah berita suku bunga diumumkan. Dow Jones Industrial Average tercatat turun 522 poin, atau 1,7%, pada penutupan. S&P dan Nasdaq mengalami penurunan persentase yang serupa.
Bulan ini, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan inflasi telah naik sebesar 8,3% tahun ke tahun dan 0,1% bulan ke bulan . Kedua angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan analis, meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi semakin mengakar.
Adapun akar masalah dari inflasi yang terjadi adalah permintaan dalam perekonomian masih terlalu tinggi di tengah krisis pasokan global.
Berkat pengeluaran yang terkendali selama lockdown COVID-19 dan rencana stimulus federal, konsumen mendapati diri mereka dibanjiri uang tunai ketika ekonomi mulai dibuka kembali.
Sementara itu, masalah rantai pasokan COVID-19 tetap ada dan invasi Rusia ke Ukraina mengurangi akses ke makanan dan energi di bagian lain dunia. Karenanya, kini The Fed berusaha untuk mengembalikan permintaan sejalan dengan pasokan.
Analis dari Bankrate.com, Greg McBride mengatakan bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga hingga angka Inflasi bisa ditekan ke angka 2 persen.
Dengan menaikkan suku bunga, The Fed berharap untuk mengendalikan konsumsi dan pinjaman yang pada kedepannya akan menekan harga ke bawah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 22 Sep 2022