Sabtu, 05 Februari 2022 18:39 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA – Bitcoin beserta aset-aset kripto lainnya melonjak serempak sejak Jumat, 4 Februari 2022. Volume transaksi Bitcoin pun mengalami peningkatan hingga 40% dalam waktu sehari.
Berdasarkan pantauan Coin Market Cap pada Sabtu, 5 Februari 2022 pukul 15.00 WIB, Bitcoin berada di harga US$41.402. Angka itu menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi dalam waktu tujuh hari terakhir dengan kenaikan 9,67%.
Kenaikan itu sebelumnya telah diprediksi oleh analis yang menyatakan bahwa setelah melewati perayaan Tahun Baru Imlek, para investor akan mulai meramaikan pasar kripto dan menggerakkannya ke arah tren positif.
Baca Juga :
Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, berita positif seputar mata uang kripto menjadi penyebab kembali melambungnya harga-harga cryptocurrency, termasuk Bitcoin yang masih memegang kedudukan sebagai aset dengan kapitalisasi pasar tertinggi.
"Market sekarang sudah mulai terlihat rebound, dengan munculnya beberapa berita positif mengenai aset kripto. Salah satunya Microstrategy yang beli 660 BTC (Bitcoin), Presiden Rusia Vladimir Putin yang mendukung aktivitas aset kripto dan Arizona yang akan menjadikan Bitcoin sebagai legal tender," ujar Trader Tokocrypto Afid Sugiono dalam keterangan resmi. Jumat, 4 Februari 2022.
Sementara itu, kripto Ethereum mengalami kenaikan yang lebih besar dalam sepekan terakhir, yakni sebesar 17,45% dan saat ini berada di harga US$3.006.
Persentase kenaikan Ethereum dalam kurun tujuh hari terakhir menjadi yang tertinggi kedua setelah Solana yang mengalami lonjakan 20,27% dan saat ini berada di harga US$116.
"Prediksi Februari akan jadi bulan yang positif bagi market kripto. Secara historis, sejumlah kripto dengan kapitalisasi besar atau big cap, termasuk Bitcoin dan Ethereum, bergerak positif di Februari tahun-tahun sebelumnya. Terlebih setelah perayaan Tahun Baru Imlek, para investor akan mengurangi cash out dan mulai kembali meramaikan market,” kata Afid.
Sementara itu, trader senior Crypto Finance AG, Daniel Kukan, mengatakan bahwa target berikutnya untuk tingkat harga Bitcoin pada sisi atas adalah sekitar US$42.000 hingga US$43.000 dan harga support di kisaran US$33.000 atau US$28.000 untuk kemungkinan terburuknya.
"Beberapa serangan pada sisi bawah tidak berhasil lagi karena risiko telah dihilangkan," ujar Kukan sebagaimana dikutip dari CoinDesk, Sabtu, 5 Februari 2022.
Sebelumnya, Afid sempat mengatakan soal kemungkinan terjadinya crypto winter seperti pada 2018 lalu yang mana aset-aset kripto mengalami kemerosotan harga secara besar-besaran dalam jangka waktu yang cukup lama.
Akan tetapi, hal itu belum bisa dipastikan dan kalaupun crypto winter memang terjadi, jangka waktunya diprediksi tidak akan terlalu lama.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 05 Feb 2022