Perempuan
Kamis, 21 Desember 2023 22:12 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Women's Crisis Center (WCC) Palembang mengelar Pelatihan Penggunaan Media Digital untuk Perempuan potensial guna Membangun Jaringan dan Mempromosikan Agenda Politik Perempuan Tingkat Provinsi.
Sebanyak 25 perempuan dari perempuan akar rumput dari berbagai basis dampingan WCC, seperti Palembang, Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Enim terlibat aktif dalam pelatigan tersebut.
Direktur WCC Palembang, Yesi Ariyani, mengatakan pelatihan ini menargetkan membangun jaringan dan mempromosikan agenda politik perempuan tingkat provinsi.
"Peserta selama ini aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dan ada juga yang kini mencalonkan diri sebagai calon legislatif atau caleg," kata dia, ketika membuka pelatihan yang berlangsung, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga:
Menurut dia transformasi digital telah menjadi bagian dari fase kehidupa kekinian.
Teknologi digital juga dapat mendorong pemberdayaan perempuan sehingga mampu mendorong pembangunan sosial dan ekonomi, tambah dia.
Namun, di sisi lain ya mengungkapkan digitalisasi juga dapat mempersempit ketidaksetaraan gender yang selama ini sudah terjadi secara sistemik.
Karena itu, pelatihan ini dapat menjadi salah satu upaya kita untuk memperkuat kepemimpinan perempuan di era digitalisasi, ujar dia.
Pada pelatihan ini juga dibahas tentang Gedsi (Gender Equality Disability Social Inclusion yakni sebuah kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial dalam semua aktivitas dan kebijakan.
Adapun tujuan dari gedsi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif dimana setiap individu tanpa memandang jenis kelamin.
Kemudian mereka penyandang disabilitas atau latar belakang sosial-ekonomi mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkembang.
"Gedsi menjawab masalah ketimpangan yang terjadi untuk keadilan dan perwujudan hak asasi,"tegas Yesi.
Pelatihan berlangsung hingga pukul 16.30 WIB ditutup dengan sesi kedua dengan narasumber lainnya yaitu Nila Ertina FM yang juga merupakan seorang jurnalis, pemred WongKito.co/Trainer Cek Fakta Berlisensi Google
Adapun materi yang disampaikan bertemakan perempuan mahir membangun jaringan dan berkampanye politik di ranah digital.
Dia menjelaskan ruang digital di Indonesia, jumlah penduduk sekitar 276,4 juta dengan pengguna internet 215,9 juta dan pengguna aktif media sosial sekitar 167 juta.
Sementara untuk di Sumsel terdiri populasi 8,6 juta jiwa, pengguna internet 70,02 persen dengan penetrasi internet di sumsel pada peringkat delapan dengan rincian peringkat yakni Babel, Jambi, Sumbar, Bengkulu, Riau, Lampung, Kepri, Sumsel, Aceh dan Sumut.
Mengakses internet kini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, tak hanya di perkotaan tetapi hingga ke pelosok desa.
Dimana biasanya penguna mengakses internet untuk berkomunikasi, main media sosial, mencari ide, mengakses portal berita, main game online, nonton youtube, dan belanja, ujar dia.
Baca Juga:
Medsos bisa menjadi sumber informasi, meski begitu harus teliti dalam menangkap kebenaran sebuah informasi yang disampaikan.
Dalam kesempatan itu, Nila, juga menjelaskan bentuk ancaman digital yaitu doxing, peretasan, pemalsuan, pelecehan, kekerasan berbasis gender online, phising, malware, TPPO yang perlu untuk diwaspadai.
Kegiatan dikemas menarik dengan berbagai permainan dan lomba per kelompok membuat konten tema kampanye politik perempuan.(*)