Bakar Lemang dan Berbagi Cara Syukuri Rejeki dan Doa Jauhkan COVID-19 Warnai Sedekah Rami

Sedekah Bumi ala Sungai Keruh, Kabupaten Musibanyuasin Sumsel, berbagi lemang

SUNGAIKERUH, WongKito.co - Kekayaan budayaan Indonesia memang tidak bisa dipungkiri, hampir disetiap daerah memiliki keunikan dalam berbagai aktivitas. Salah satunya, warga Desa Kertayu Kecamatan Sungai Keruh yang melaksanakan Sedekah Rami atau Bumi dengan membakar lemang dan berbagi antar masyarakat desa sebagai bentuk syukur dan doa tolak balak

"Tradisi Sedekah Bumi merupakan warisan budaya yang telah dijaga secara turun temurun sebagai  bagian dari rasa bersyukur masyarakat setempat kepada yang maha kuasa atas rejeki yang telah dilimpahkan, dan berdoa untuk menjauhkan musibah, memohon kepada Allah SWT agar COVID-19 dapat ditangani dan tidak adalagi yang terpapar," ungkap Camat Sungai Keruh Edi Haryanto SH didampingi oleh Kapolsek Sungai Keruh IPTU Susilo SH dan Kasat Pol PP Muba Haryadi Karim, kemarin.

Ia mengungkapkan pihaknya menyambut baik dan turut bersama masyarakat dalam pelaksanaan Sedekah Rami yang tentunya menerapkan protokol kesehatan.

Sedekah ini, dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian adat dan kali ini dilakukan di tengah pandemi, ungkap Edi.

Tokoh masyarakat Desa Kertayu, Tarmizi mengatakan Sedekah Rami sampai saat ini merupakan salah satu adat yang terus terjaga, tradisi untuk menghindari balak dan sebagai rasa syukur atas berkah panen.

“Sedekah bumi identik dengan lemang, makanan khas terbuat dari ketan yang dibakar menggunakan bambu. Ini tradisi kami turun temurun, sebagai bentuk ucapan syukur atas nikmat Allah terhadap hasil panen,” ujarnya.

Sedekah Rami tersebut diwarnai dengan persiapan bakar lemang dan proses pembakarannya dilakukan disetiap rumah penduduk desa. Selanjutnya, lemang yang telah dibakar dibagikan dan dinikmati bersama setelah tentunya melakukan doa dan ritual keagamaan.(*)

Bagikan

Related Stories