Bangga Menjadi Bangsa Tempe, di Hari Tempe Nasional

Tempe

WongKito.co - Saat memberi semangat rakyat agar bisa maju bersaing dan tidak diinjak-injak bangsa lain, Presiden Soekarno menyebutkan “jangan mau jadi bangsa tempe”.

Namun, fakta lain menyebutkan kalau sang proklamator mengemar tempe sejati. Bahkan setiap makan harus ada tempe. Lalu apa maksud beliau dengan kalimat yang seolah mendiskreditkan tempe. Berikut penjelasannya yang WongKito.co rangkum dari berbagai sumber. 

Proses pembuatan tempe sampai kini masih banyak dilakukan secara tradisional. Dimana proses memisahkan kedelai dengan kulitnya dilakukan dengan diinjak-injak. 

Meskipun memang produksi tempe juga mulai menggunakan peralatan modern yang tidak lagi diolah dengan cara diinjak-injak. 

Apalagi kekinian tempe tetap menjadi makanan sehat kebanggaan masyarakat Indonesia. Bahkan untuk menambah kecintaan akan tempe kini setiap 6 Juni dirayakan sebagai hari tempe nasional. 

Tanggal yang dipilih pun tepat hari lahir sang proklamator, yang mungkin akan beorasi “Bangga menjadi Bangsa Tempe” kalau beliau masih hidup. Selamat Hari Tempe, mari makan tempe. (*) 

Bagikan

Related Stories