Bermitra dengan Gojek jadi Strategi Usaha di Tengah Pandemi

Tangkapan layar Webinar

PALEMBANG, WongKito.co - Sejumlah pelaku usaha kuliner di Kota Palembang mengaku tetap bisa bertahan di tengah pandemi meskipun banyak usaha yang gulung tikar. Strateginya bermitra dengan Gojek menjadi bagian dari Gofood.

Salah satunya, Bunda Rayya pelaku usaha kuliner khas Palembang ini mengaku tetap bisa bertahan bahkan omzetnya cenderung mengalami peningkatan karena di tengah pembatasan yang dilakukan pemerintah masyarakat lebih memilih membeli makanan secara online.

"Apalagi, selama pandemi COVID-19 berbagai inovasi produk juga dilakukan guna menarik minat konsumen," kata dia, dalam kesempatan webinar yang diselenggarakan, Selasa (18/8).

Dia menjelaskan, kehadiran aplikasi Gofood tentunya sangat berperan dalam mendorong peningkatan penjualan beragam makanan khas, mulai dari pempek, lapis legit dan juga beragam minuman.

Kondisi saat ini, memang kita harus tersebut berinovasi dan mengikuti perkembangan dunia digital terutama penjualan berbasis online, ujar dia.

Hal senada diungkapkan, Ridwan pemilik Ayam Sriwijaya yang berlokasi di kampus Palembang menegaskan kalau secara offline penjualan sangat merosot.

Selama ini, konsumen mayoritas pekerja kantoran yang setiap hari mendatangi restoran tersebut, juga mahasiswa karena itu, selama pandemi terjadi penurunan hingga 80 persen, kata dia.

Dampak dari pandemi juga, Ia mengatakan mengharuskan pihaknya melakukan efisiensi agar tetap bertahan di tengah merosotnyo omzet.

Namun, menjadi mitra Gojek di Gofood tentu berhasil menyetabilkan pendapatan karena berbagai promo juga dilakukan aplikasi karya anak bangsa itu untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk yang ingin dibeli tanpa harus datang langsung, imbuh dia.

Kontribusi Pasar Online Terhadap PDB

Yan Sulistio sebagai tuan rumah dan host webinar tersebut menegaskan kehadiran aplikasi pemesanan makanan secara online, salah satunya Gofood tersebut terbukti berhasil mendorong peningkatan pendapatan pelaku usaha.

Secara nasional ia menjelaskan, sebanyak 120 ribu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi mitra Gojek-Gofood.

Transaksi jual beli online tersebut, terbukti juga telah berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional meskipun masih berkisar 1 persen, kata Yan.

Saat ini, Yan menambahkan bertransaksi secara online telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia di tengah pandemi.

Karenanya, sangat realistis jika aplikasi online telah berperan optimal dalam perekonomian Indonesia, khususnya UMKM, tambah dia.

Disisi lain, Ketua Apindo Sumsel, Sumarjono Saragih mengatakan sinergi UMKM dengan kemajuan teknologi saat ini menjadi bagian terpenting dalam mengembangkan usaha.

"UMKM harus menjadi embrio industri sehingga ekonomi negeri ini berkembang pesat," kata dia.

Ia mencontohkan, Apindo melakukan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha tenun songket. Dimana, pelaku usaha tidak hanya dibekali bagimana caranya melakukan pemasaran dan menghasilkan produk yang digemari pasar.

Namun, pihaknya juga melakukan sosialasi terkait dengan regulasi dan pengetahuan dunia digital sehingga bisa berkolaborasi dalam pasar online sebagai upaya memudahkan dan mendekat kepada konsumen, ungkap dia.

Pengamat Ekonomi Sumsel Iqbal mengatakan strategi bertahan di kala pandemi memang menjadi dua sisi yang harus siap dilakukan pelaku usaha.

Pelaku usaha akan beradaptasi dan bertahan untuk kemudian bangkit di tengah kondisi terpuruknya perekonomian, atau justru sebaliknya musnah, kata dia dalam kesempatan tersebut.

Era revolusi industri 4.0 dia menambahkan sangat berpengaruh pada prilaku konsumen, yang notabe harus difasilitas pelaku usaha.

Saat ini, lebih dari 3,97 juta platform online yang aktif, dan di Sumatera Selatan baru manfaatkan 8 persen pelaku usaha yang memanfaatkan, tambah dia.

 Kelemahan pemasaran offline selama ini, Iqbal menjelaskan harusnya menjadi alasan pelaku usaha untuk terus menjadikan pasar online jadi plarform andalan.

Dengan memanfaatkan aplikasi yang disediakan, seperti Gojek dan aplikasi lainnya yang berbasis digital, ujar dia. (ert)

 

 

Bagikan

Related Stories