BPS Sebut Kontraksi Perekonomian Indonesia 2,07 Persen

.

JAKARTA, WongKito.co – Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Indonesia sepanjang 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07% year on year (yoy).

“Secara kumulatif, kita mengalami kontraksi 2,07 persen secara tahunan,” kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, melansir trenasia.com, Jumat (5/2/2021).

Secara kuartalan, Indonesia masih belum lepas dari jeratan resesi lantaran kinerja ekonomi masih di zona negatif pada kuartal IV-2020 yakni 0,42%, atau minus 2,19% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada kuartal IV-2020, perekonomian nasional atas dasar harga berlaku tercatat senilai Rp3.929 triliun dan atas harga konstan sebesar Rp2.709 triliun.

Laporan perekonomian ini masih dalam rentang yang sebelumnya diprediksi pemerintah. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan kontraksi tahunan akibat pandemi COVID-19 berkisar minus 2,2% sampai dengan 1,7% yoy.

Namun, perkiraan ini sedikit lebih berat dari proyeksi Bank Indonesia yakni di kisaran -2% sampai 1% yoy.

Sebelumnya pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia tumbuh positif 2,97%,. Kemudian mengalami kontraksi dalam hingga minus 5,32% pada kuartal II-2020.

Selanjutnya pada kuartal III-2020, masih terjadi kontraksi sebesar minus 3,49%, dan terbaru, Indonesia masih terjerat resesi pada kuartal IV-2020 dengan kontraksi sebesar 2,19%.

Bagikan

Related Stories