Ekonomi, Fintech & UMKM
Ekspor Tumbuh, Neraca Dagang Diprediksi Surplus
JAKARTA, WongKito.co – Ekspor tumbuh sebesar 6,75 persen year-on-year dan impor naik 11,5 persen yoy dengan demikian neraca dagang diprediksi akan mencetak surplus sebesar US$2,1 miliar atau setara Rp29,4 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).
Analis Mirae Asset Sekuritas Anthony Kevin mengatakan, pertumbuhan ekspor ini terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi dunia yang terus berlanjut. Sebab, pada Februari 2021, Purchasing Managers Index (PMI) dari seluruh mitra ekspor utama Indonesia disebut membukukan ekspansi.
Adapun dari kacamata harga komoditas, kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang pesat pada bulan Februari 2021 juga diprediksi akan meningkatkan nilai ekspor ke China dan India.
Seperti diketahui, pada Februari ini harga CPO naik 6,6% setelah sempat menurun 3,1% sepanjang Januari 2021.
“Dua negara ini merupakan dua pembeli utama minyak kelapa sawit dari Indonesia,” katanya melansir TrenAsia.com, Senin (15/3/2021).
Kemudian dari sisi impor, aktivitas manufaktur Indonesia juga membukukan ekspansi selama empat bulan berturut-turut. Maka, ini menjadi optimisme bahwa impor bahan baku juga bertumbuh secara tahunan. Selama ini, kontribusi dari impor bahan baku sendiri mencapai 73% dari total impor Indonesia.
Jika benar impor tumbuh positif pada Februari 2021, lanjut Anthony, maka pertumbuhan ini akan menandai ekspansi pertama dalam 20 bulan terakhir.