Fenomena #KaburAjaDulu, Pilihan Mencari Peluang Baru

employees (ist/robertwalters)

PALEMBANG, WongKito.co - Media sosial marak dengan #KaburAjaDulu yang disebut mencerminkan kekecewaan sejumlah masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap situasi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. 

Bukan sekedar tagar ekspresi, generasi produktif saat ini diakui lebih memilih untuk bekerja di luar negeri atau paling tidak bekerja di perusahaan multinasional dibandingkan menjadi pegawai negeri ASN maupun BUMN. Berdasarkan Survei Gaji Robert Walters 2025, ada sejumlah alasan atas pilihan tersebut. 

Robert Walters melakukan survei lebih dari 400 profesional dan perusahaan di Indonesia untuk mendapatkan masukan tentang ekspektasi atau kekhawatiran utama mereka terkait gaji, perubahan karier, atau retensi staf untuk tahun mendatang. Survei tersebut didasarkan pada analisis penempatan yang dilakukan di berbagai kantor dan spesialisasi selama 2024.

Bekerja di Perusahaan Asing Masih Menjadi Pilihan Menarik 

Mengikuti jejak langkah generasi Baby Boomers dan Gen X, sebanyak 99% profesional Indonesia masih tertarik untuk mengejar peluang bekerja di perusahaan asing. Alasan utama mereka adalah gaji yang lebih kompetitif dan manfaat menarik, yang dijanjikan oleh perusahaan-perusahaan tersebut (88%). Bekerja di perusahaan asing tetap menjadi salah satu pilihan yang paling diminati, selain bekerja di  grup konglomerat besar di Indonesia.

Lebih dari sekadar insentif finansial, 74% responden mengaku ketertarikan mereka pada kesempatan untuk mendapatkan pengalaman berharga dan pengetahuan dalam lingkungan kerja internasional. Selain itu, 63% responden merasa tertarik dengan kemungkinan untuk melakukan perjalanan keluar negeri atau bahkan mendapatkan kesempatan relokasi. Faktor ini semakin meningkatkan daya tarik bekerja di perusahaan asing, yang membuka peluang untuk berkembang dalam konteks global.

Tak hanya itu, 59% pelamar tertarik dengan kesempatan untuk memperoleh paparan terhadap beragam budaya dan perspektif yang lebih luas selain itu akses ke teknologi canggih dan riset yang tersedia di perusahaan asing juga menjadi salah satu faktor penentu, dengan 54% responden menganggapnya sebagai nilai tambah yang signifikan.

Namun, meskipun banyak yang tertarik, ada segmen kecil talenta yang menyatakan kurang berminat untuk bekerja di perusahaan asing. Mereka menyebutkan perbedaan budaya dan hambatan bahasa sebagai tantangan utama yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan tersebut.

Soft Skill Tetap Menjadi Hal Penting dalam Dunia Kerja

Melihat kebutuhan yang semakin mendesak untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar yang terus berkembang, mayoritas profesional Indonesia kini didorong untuk meningkatkan keterampilan interpersonal (soft skill) mereka agar tetap kompetitif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dunia bisnis.

Keterampilan interpersonal yang paling dihargai oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia meliputi kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis (53%), yang memungkinkan karyawan untuk menyelesaikan tantangan dengan pendekatan yang lebih analitis dan efektif. 

Selain itu, kepemimpinan dan kolaborasi tim (46%) juga merupakan keterampilan utama yang dicari, mengingat pentingnya peran individu dalam memimpin dan bekerja secara sinergis dalam tim juga keterampilan komunikasi yang kuat (40%).

Di samping keterampilan-keterampilan utama tersebut, ada keterampilan personal seperti sikap positif dan ketahanan (35%) semakin mendapatkan nilai lebih, mengingat pentingnya menjaga semangat dan daya juang di tengah tantangan yang dihadapi di tempat kerja. Selain itu, kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas (28%) juga menjadi semakin signifikan dengan kondisi saat ini.

Perusahaan juga harus semakin berfokus pada peluang pelatihan dan pengembangan sebagai faktor krusial saat menarik calon karyawan. (yulia savitri)

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories