IDI Palembang Minta Pemprov Evalusi Penerapan Ganjil Genap

.

PALEMBANG, WongKito.co - Penerapan skema ganji genap pada sejumlah ruas jalan di Kota Palembang dinilai Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dinilai tidak efektif. Apalagi, disalah satu ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap ada rumah sakit yang tentunya akan terdampak.

"Kami minta agar Gubernur Sumsel bersama instansi lainnya mengevaluasi kembali aturan tersebut. Karena menurutnya, dampak aturan tersebut tidak terlalu besar," kata Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, Zulkhair Ali, dikutip dari gatra.com, Selasa (6/7/2021).

Ia menambahkan, penerapan aturan ganjil dan genap ini hanya diberlakukan untuk mobil saja tidak untuk motor. Namun, saat ini mayoritas anak-anak muda berkerumun menggunakan motor, seperti nongkrong di kafe dan lain sebagainya.

Menurutnya, salah satu solusinya jika memang daerah aturan ganjil dan genap ini tempat terjadinya kerumunan, maka secara pribadi dia menyarankan untuk menutupnya, dan hanya memperbolehkan kendaraan penduduk setempat untuk lewat serta kendaraan dari rumah sakit saja.

"Jadi kami kira aturan ini tidak terlalu besar dampaknya, jadi silakan Gubernur Sumsel untuk mengevaluasinya kembali," jelasnya.

Sejalan dengan itu, Sumsel kini telah menerapkan aturan ganjil dan genap, pada Senin (5/7) dimulai dengan angka nomor polisi kendaraan ganjil. Penerapan ini dilakukan dibeberapa tempat yakni di Jalan Merdeka (Simpang Empat Kodim Palembang), POM IX - Sumpah Pemuda, Kapten A Rivai (Simpang 5 DPRD Provinsi - Kantor Samsat), dan Angkatan 45 (Hotel Arista - Cucian Mobil 45).

Pembatasan tersebut akan berlangsung selama dua minggu kedepan dari tanggal diberlakukan. Tepatnya Senin - Kamis mulai pukul 16.30 - 22.00 WIB. Lalu Jumat - Minggu mulai pukul 17.00 - 22.00 WIB. Semua berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumsel Nomor 445/KPTS/DISHUB/2021 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap.(*)

 

Bagikan

Related Stories