KabarKito
Implikasi COVID-19, Pemerintah Percepat Realisasi Pembangunan Infrastruktur Kesehatan
JAKARTA, WongKito.co- Implikasi dari pandemi COVID-19, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah tahun depan akan fokus pada pembangunan infrastruktur kesehatan.
Dia menyebut bahwa tidak memadainya infrastruktur kesehatan membuat Indonesia terkendala selama memerangi pandemi. Ke depan, pemerintah mendorong industri farmasi memproduksi vaksin dan alat kesehatan sendiri.
"Kita harus mampu membangun indstri membangun produksi vaksin sendiri dan mendorong berkembangan industri farmasi yang kuat dan kompetitif," kata Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021.
Di samping pengembangan industri farmasi yang makin cepat, Jokowi juga akan terus meningkatkan pengembangan industri obat, oksigen, dan alat-alat kesehatan lainnya untuk melayani masyarakat.
Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan yang baik kepada masyarakat, termasuk bermitra dengan pihak swasta untuk meningkatkan layanan kesehatan yang memadai.
Di berbagai daerah, layanan kesehatan bertumbuh cukup signifikan selama pandemi, baik dalam hal penambahan kapasitas tempat tidur maupun fasilitas pendukungnya.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 telah memperkuat beberapa sektor penting secara signifikan, baik dari sisi masyarakat, maupun kelembagaan nasional.
Fondasi kelembagaan yang terintegrasi dan perbaikan layanan kesehatan yang terus signifikan meyakinkan pemerintah bahwa di masa depan Indonesia bisa lebih kuat memerangi pandemi apapun.
"Kelembagaan pemerintahan lintas sektor dan lintas lembaga negara, serta antara pusat dan daerah sampai dengan desa juga mengalami konsolidasi. Hal ini membuat kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat, dan makin mampu menghadapi ketidak pastian yang tinggi dalam pandemi," ujar Jokowi.
Kepala Negara menyebutkan bahwa kapasitas kelembagaan negara dalam merespons pandemi COVID-19 juga makin terkonsolidasi dan bekerja makin responsif. Misalnya, keterlibatan TNI dan Polri serta aparat pemerintah di seluruh tingkat struktural.
"TNI, Polri dan birokrasi dari tingkat nasional sampai ke tingkat desa, terus bahu membahu dalam melakukan pendisplinan protokol kesehatan, 3T, termasuk vaksinasi, dan penyiapan fasilitas isolasi terpusat. Hampir semua Forkopimda bergerak terpadu dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan perekonomian," katanya.
Tahun depan, Jokowi telah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun atau sekitar 9,4% dari porsi proposal APBN 2022 sebesar Rp2.708,7 triliun.
Selain melanjutkan program penanganan COVID-19, Jokowi mengalokasi dana tersebut untuk reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, dan kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).*
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 17 Aug 2021