Jelang IPO, Tahun Ini Traveloka Ekspansi ke Fintech
President Traveloka Group Operations Hendry Hendrawan (dua dari kiri) dengan Direktur Consumer & Retail Transaction PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi (dua dri kanan) saat meluncurkan Traveloka Mandiri Card / Dok. Traveloka
JAKARTA – Perusahaan rintisan (start up) di bidang perjalanan, PT Trinusa Travelindo alias Traveloka, berencana meluncurkan layanan keuangan di Thailand dan Vietnam.
Melansir Reuters, Kamis 25 Februari 2021, Presiden Traveloka Caesar Indra mengatakan, bisnis Traveloka di Vietnam mulai kembali pulih sebelum COVID-19. Bahkan di Thailand, kondisi bisnis mereka hampir kembali ke level normal, dan baru setengah dari level sebelum COVID-19 di Indonesia.
“Yang terburuk telah terjadi dan sekarang kami bersiap dengan baik untuk tahun 2021. Perjalanan domestik mendorong pemulihan tersebut. Perjalanan domestik mendorong pemulihan,” kata Indra.
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Nvidia Tanam Uang Rp1,4 Triliun Demi Bangun Superkomputer
- Facebook Lakukan Pengujian, Oculus VR Bakal Tak Lagi Bebas Iklan
Dengan pulihnya bisnis Traveloka, Indra mengatakan pihaknya berencana melakukan investasi besar-besaran di industri fintech, seraya menambahkan bahwa bisnis travel telah kembali menguntungkan sejak akhir 2020 lalu.
Adapun layanan fintech yang akan dikembangkan Traveloka di Thailand dan Vietnam adalah layanan sejenis ‘PayLater’ dengan skema beli sekarang, bayar nanti.
“Kami baru-baru ini membentuk perusahaan patungan dengan salah satu bank terbesar di Thailand untuk berkolaborasi di bidang fintech,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan saat ini Traveloka berbicara dengan calon mitranya di Vietnam, namun dia menolak menyebutkan nama pihaknya.
Di Indonesia
Sebaga informasi, layanan sejenis ini diluncurkan lebih dulu di Indonesia sejak dua tahun lalu. Saat itu, Traveloka menyadari bahwa pelanggan di Indonesia cenderung menunggu hari gajian baru memesan perjalanan.
Untuk itu, layanan PayLater diluncurkan di Indonesia. Sejak pertama kali diluncurkan, layanan ini telah memfasilitasi lebih dari 6 juta pinjaman.
Tahun lalu, Traveloka meluncurkan kartu kredit PayLater Card dengan mengandeng sejumlah bank atau pemberi pinjaman di Indonesia.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Perusahaan rintisan itu juga menawarkan layanan asuransi dan wealth management. Sebab, menurut Indra, potensi bisnisnya sangat besar di Indonesia, mengingat hanya 6% dari 270 juta penduduk yang memiliki kartu kredit.
Selain itu, ada peluang Traveloka di masa mendatang mungkin saja akan membeli bank di Indonesia, seperti yang dilakukan perusahaan rintisan lainnya, untuk memperluas layanan keuangan mereka.
“Semua opsi ada di meja,” katanya.
Traveloka yang didukung oleh sovereign wealth fund GIC Singapura dan firma ventura Indonesia East Ventures, telah mengembangkan layanan gaya hidup lokalnya di Indonesia, yang menawarkan voucher restoran dan layanan pesan-antar makanan, serta tes COVID-19 yang populer.
Indra mengklaim, Traveloka sebagai perusahaan aplikasi review restoran terbesar di Indonesia. (SKO)