Kolaborasi AMSI-TikTok: Remaja Kreatif Bermedsos, tapi Aman di Ruang Digital

Kolaborasi AMSI-TikTok: Remaja Kreatif Bermedsos, tapi Aman di Ruang Digital (Tangkapan layar)

JAKARTA, WongKito.co - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkolaborasi dengan TikTok dan SEJIWA mendorong remaja kreatif dalam bermedia sosial tetapi tetap aman dalam ruang digital dengan menggelar workshop online bertema "Keamanan Digital bagi Remaja".

Tiga tampil sebagai pembicara adalah Communication Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan, Founder SEJIWA Diena Haryana dan Pemimpin Redaksi Republika Andi Muhyiddin serta diikuti ratusan peserta anggota AMSI dari penjuru Nusantara.

Baca Juga:

Anggini Setiawan mengungkapkan bahwa 95 persen anak usia 12-17 tahun di Indonesia menggunakan internet setidaknya dua kali sehari. Lebih mencemaskan lagi, 500 ribu di antaranya mengaku pernah menjadi korban eksploitasi seksual dan perlakuan salah di dunia maya.

"Dalam riset, sebenarnya remaja itu ingin mendapatkan bimbingan dalam bentuk kreatif, komunikatif, menyenangkan, ringan, tentang cara agar mereka merasa aman di ruang digital," ujarnya, Jumat (31/2/2025).

Ia menjelaskan TikTok telah berupaya mewujudkan keamanan digital bagi remaja melalui berbagai cara, termasuk algoritma dan sistem keamanan, kebijakan pembatasan usia, sumber daya dan fitur keamanan, serta kampanye proaktif seperti #SalingJaga.

"Ini komitmen TikTok untuk menyediakan wadah yang aman bagi remaja untuk berkreasi dengan kreatif dan nyaman," tegasnya.

Menurut dia, sebanyak 66.160.791 akun yang diduga dimiliki anak di bawah umur yang dihapus sepanjang 2024 kemarin. "Jadi kami sangat serius untuk menegakkan kebijakan kami ini," sambungnya.

Founder SEJIWA Diena Haryana menyoroti permasalahan perundungan online yang menjadi ancaman nyata bagi remaja di ruang digital. Ia menekankan peran krusial orang tua dalam memberikan literasi digital kepada anak dan remaja.

"Makanya penting sekali memberikan literasi kepada anak, remaja, maupun kepada orang tua," ujarnya.

Baca Juga:

Dia juga mengingatkan pentingnya pengawasan dan kontrol orang tua terhadap aktivitas anak di dunia maya. 

"Orang tua harus  terampil digital dan memahami digital parenting," tegasnya. Lanjut Diena, orang tua juga harus tahu atau paham fitur keamanan di medsos.

Lalu, Andi Muhyiddin menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

“Catatan pentingnya, tentulah menjaga komunikasi yang baik di dunia nyata dapat memberikan rasa nyaman bagi anak, sehingga mereka tidak mencari kenyamanan di media sosial,” kata dia.(*)

Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories