Ekonomi dan UMKM
Laba Bersih Maybank Capai RM2,05 Miliar
KUALALUMPUR, WongKito.co - Bank milik negeri jiran, Malaysia Maybank, mengumumkan laba bersih Grup sebesar RM2,39 miliar untuk kuartal I yang berakhir 31 Maret 2021 (1QFY21) dibandingkan dengan RM2,05 miliar tahun lalu sehubungan pergerakan kredit yang meningkat seiring prospek ekonomi yang membaik dan biaya overhead dan impairment juga menurun.
Grup mencatat laba sebelum pajak (PBT) pada kuartal I 2021 sebesar RM3,17 miliar dibandingkan RM2,80 tahun lalu. Hasil ini mencerminkan return on equity sebesar 11,7% dibandingkan dengan 10,6% tahun lalu, sementara laba per saham naik 15,0% menjadi 21,0 sen dari 18,2 sen tahun lalu.
Pendapatan bersih operasional Grup tercatat sedikit naik menjadi RM6,83 miliar dibandingkan tahun lalu, didukung kenaikan pendapatan net fund based sebesar 7,0% menjadi RM4,65 miliar.
Maybank Chairman, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa mengatakan dengan pencapaian kinerja kuartal I 2021 yang menggembirakan, ini membuktikan kekuatan operasional Grup dan penerapan strategi proaktif Maybank yang telah diadopsi dalam satu tahun terakhir, meskipun di tengah iklim ekonomi yang tidak menentu karena pandemi.
“Meskipun kami melihat kasus penularan COVID-19 masih bermunculan di sejumlah pasar, kami berharap pemulihan ekonomi akan tetap berlangsung secara bertahap untuk kawasan ini, mengingat pemerintah setempat terus berupaya mengatasi rintangan dengan mempercepat program vaksinasi mereka, " demikian melansir Jogjaaja.com, jejaring WongKito.co, Minggu (30/5/2021)
Pencapaian tersebut didapatkan dari kenaikan kredit sebesar 3,1%, meskipun diimbangi sebagian oleh penurunan fee-based income (net) menjadi RM2,18 miliar dari RM2,38 miliar tahun lalu.
Melalui upaya berkelanjutan dalam mengelola biaya, Grup dapat menurunkan biaya overhead sebesar 4,1% menjadi RM2,82 miliar di kuartal I 2021 dari RM2,94 miliar tahun lalu. Hasil tersebut telah meningkatkan rasio cost to income Grup menjadi 41,3% dari 43,7% tahun lalu, dimana pendapatan Grup bertumbuh sebesar 1,5% melampaui penurunan biaya overhead sebesar 4,1% pada selama kuartal tersebut.
Laba operasional sebelum provisi (PPOP) Grup tercatat sebesar RM4,00 miliar dari RM3,78 miliar pada kuartal I 2020. Sementara, net impairment losses tercatat sebesar RM868,5 juta dibandingkan dengan RM1,02 miliar tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Grup terus menempuh langkah konservatif, melakukan top-up untuk akun yang mengalami penurunan akibat devaluasi nilai jaminan, serta menerapkan management overlay untuk portofolio ritel, apabila diperlukan.
Didorong prospek ekonomi yang membaik, permintaan kredit meningkat pada kuartal I 2021 dengan kredit bruto Grup sebesar 3,1% dibandingkan dengan 0,3% tahun lalu. Operasional Grup di Malaysia yang mengalami peningkatan kredit yang stabil sebesar 4,9% selama kuartal pertama, didukung oleh peningkatan yang sehat sebesar 7,4% pada Community Financial Services (CFS) dibalik permintaan yang kuat di segmen perbankan Konsumer dan Bisnis serta UKM. Operasional Grup Singapura juga membukukan peningkatan, melalui kredit yang bertumbuh sebesar 2,1%, terutama dari bisnis CFS-nya. Tetapi, operasional Maybank di Indonesia, mencatat penurunan sebesar 18,3% terutama sebagai akibat dari write-off dan repayment oleh karena bank masih mengelola eksposurnya sebagai bagian dari strategi berkelanjutan untuk menyeimbangkan kembali portofolionya dalam memitigasi risiko. (*)