Menikmati Semilir Angin di Tepi Sungai Komering Kayuagung

Pemukiman tepi Sungai Komering Kayuagung

Kayuagung, ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan salah satu wilayah di Sumatera Selatan yang jaraknya kini semakin dekat dari Palembang karena akses tol Tran Sumatera permudah mobilitas hanya sekitar 30 menit saja perjalanan tol Kayuagung-Palembang.

Daerah yang dikenal sebagai penghasil kerupuk dan kemplang paling enak di Sumatera Selatan, juga memiliki beragam keunikan adat dan tradisi, mulai dari menangkap ikan dengan cara melebung atau ramai-ramai di kolam atau sungai.

Ada juga, tradisi unik lainnya arak-arak pengantin yang disebut Midang, biasanya berkeliling dengan diramaikan beragam pertunjukan menarik seni tari khas bumi Bende Seguguk.

Tak ketinggalan Sungai Komering yang panjangnya 360 kilometer dengan lebar antara 200-300 meter. Membela Kota Kayuagung.

Sungai Komering sendirinya hulunya berada di Danau Ranau, OKU Selatan dan mengalir ke Sungai Musi Palembang. Ada dua sungai dari Danau Ranau yang membentuk Sungai Komering yakni Sungai Saka dan Sungai Selabung.

Penataan Pemukiman Tepi Sungai Komering

Berbeda dengan pemukiman di Tepi Sungai Musi, dan sejumlah sungai lain di Sumatera Selatan. Pemukiman di tepi Sungai Komering khususnya di Kota Kayuagung telah menjadikan sungai sebagai pemandangan depan rumah bahkan jalan-jalan aspal tampak menjadi pembatas antara sungai dan rumah.

 

Rumah-rumah lama di tepi Sungai Komering tersebut menjadi bukti kalau sejak di masa lampau, kawasan tersebut sudah tertata untuk masa depan.

Seperti kita ketahui, mayoritas pemukiman tepi sungai menjadikan sungai sebagai bagian belakang rumah sehingga memudahkan aktivitas mandi cuci kakus (MCK). Contohnya, di pemukiman tepi Sungai Musi dan Sungai Ogan Palembang.

Hanya sedikit kawasan tepi sungai yang menjadikan bagian depan rumah menghadap ke sungai, seperti di kawasan Kayuagung ini.

Bukan hanya pemukiman yang tertata menghadap ke Sungai Komering, area tepi sungai juga menjadi destinasi menarik menikmati tengah kota di dataran rendah tersebut. Pemkab setempat membangun sejumlah fasilitas pendukung, seperti kursi dan pondok-pondok terbuka untuk menikmati semilir angin di tepi Sungai Komering.

Berdasarkan data Pemkab OKI, luas kabupaten yang pada jaman Belanda masuk dalam kerisedanan Palembang mencapai 19.023,47 km² dan berpenduduk sekitar 731.721 jiwa. Pada tahun 2020, kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314 desa beserta 13 kelurahan.

 

Bagikan

Related Stories