Pandemi belum Usai, Kaum Milenial Jangan Nongkrong Dulu

ilustrasi

PALEMBANG, WongKito.co - Kaum milenial di Sumatera Selatan diharapkan untuk tidak nongkrong dulu meski sudah ada pelonggaran beraktivitas. Mengingat, masa pandemi COVID-19 belum berakhir dan angka penularan virus masih tinggi.

“Kami imbau, dalam menyongsong normal baru tetaplah patuhi protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus positif kembali. Terutama untuk kaum milenial, sabar, tunggu dulu, jangan nongkrong dan berkerumun,” imbuh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel, Iche Andriani Liberty, dalam konferensi pers yang disiarkan virtual, Jumat (19/6) petang.

Iche menyebutkan, kasus konfirmasi positif baru COVID-19 di Sumsel pada Jumat 19 Juni 2020 melonjak sebanyak 84 orang dari enam daerah, 78 diantaranya berasal dari Kota Palembang.

Ia merinci, sebanyak 84 kasus positif baru tersebut antara lain 78 dari Palembang, dua Pali, masing-masing satu pasien di Banyuasin, Musi Rawas, Empat Lawang, dan Muaraenim.

Dengan adanya penambahan kasus tersebut maka saat ini total kasus positif di Sumsel menjadi 1.680. Adapun kasus aktif atau pasien yang masih dirawat sebanyak 875 orang.

“Lonjakan ini karena masifnya pelacakan terhadap kasus positif sebelumnya. Lagipula diakui jumlah angka penularan (Rt) di Sumsel masih di atas satu,” terangnya.

Palembang, diketahui baru mencabut kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi Iche mengingatkan masa pandemi masih belum berakhir meski sudah ada pelonggaran beraktivitas.

Masyarakat tetap harus disiplin mematuhi protokol kesehatan. Dengan cara selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan hindari kerumunan. Tingkatkan imunitas dengan makanan bergizi, tidur yang cukup, dan berolahraga teratur.

Palembang juga mendominasi penambahan kasus sembuh pertanggal 19 Juni 2020 sebanyak 28 orang. Pasien sembuh lainnya berasal dari OKU Selatan satu orang. Sehingga total sembuh di Sumsel sebanyak 739 orang.
Sementara pasien COVID-19 meninggal pertanggal yang sama sebanyak satu orang dari Palembang. Dengan begitu, total kasus meninggal di Sumsel mencapai 66 orang.

Sementara itu dari pantauan, ruang publik di Palembang sudah banyak yang kembali beroperasional. Selain pusat perbelanjaan modern, sejumlah kafe dan kedai kopi juga sudah melayani konsumen.

Juru Bicara Gugus Tugas Sumsel lainnya, Yusri menanggapi, pemeriksaan secara masif terhadap kerumunan di ruang publik bisa dilakukan apabila ditemukan kasus positif. Sebab, pihaknya mempertimbangkan risiko dan kemampuan kapasitas laboratorium. “Ya kalau masyarakat disiplin, kasusnya bisa turun, begitu juga sebaliknya,” ulas dia. (yulia savitri)

Bagikan

Related Stories