Peduli Lingkungan? Ayo Wong Sumsel Ikut Lomba Menulis

Lomba Menulis

Usia Sekolah dan Umum dengan Hadiah Jutaan Rupiah

PALEMBANG, WongKito.co - Bagi wong Sumsel, kesempatan untuk semakin meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan khususnya terkait pertambangan batubara dan PLTU bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mengikuti lomba menulis puisi, cerpen dan esai.

"Ayo wong Sumsel ikut lomba menulis, dimana setiap peserta diajak membangun refleksi, memandang lingkungannya, dan menyuarakan keresahan ataupun pengalaman warga yang tinggal di wilayah industri tambang batubara dan PLTU dalam bentuk tulisan,” ungkap Koordinator AEER, Pius Ginting, Sabtu (25/7).

Pius mengatakan, lomba menulis ini digelar AEER bersama Teater Potlot sebagai tindak lanjut dari penelitian AEER tahun 2019. Penelitian tersebut mengenai investasi China pada pembangkit listrik batubara di Indonesia yang berlokasi di Sumsel ditinjau dari perspektif lingkungan, peraturan, perburuhan, dan masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU.

Sebagai produsen batubara terbesar kelima tahun 2017 dan pengekspor kedua terbesar di dunia, Indonesia menjadi surga bagi masuknya investasi luar negeri di sektor penambangan batubara dan pengembangan PLTU. Terlebih China, yang dalam beberapa tahun terakhir nilai investasinya di sektor pembangunan PLTU terus melonjak signifikan.

“Namun, dari hasil penelitian diketahui banyaknya masalah lingkungan dan sosial bagi masyarakat di tiga lokasi PLTU Mulut Tambang, antara lain PLTU Sumsel 1, PLTU Gunung Raja, dan PLTU Sumsel 8,” ulasnya.

Sumatera Selatan memang dijuluki wilayah lumbung energi karena merupakan provinsi dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia mencapai 50.2 milyar ton. Potensi ini dimaanfaatkan oleh negara untuk membangun banyak PLTU Mulut Tambang di program 35.000 MW, dimana tambang batubara dan PLTU berada dalam satu lokasi yang berdekatan.

Skema tersebut dibangun untuk mengurangi biaya produksi dan mempermudah penyaluran pasokan batubara dari hulu ke hilir. Tetapi di saat bersamaan, daya rusak yang diakibatkan PLTU MT lebih besar dibanding PLTU thermal biasa.

Pihaknya menilai, China merupakan salah satu investor terbesar untuk program ketenagalistrikan, mulai dari FTP 1 dan terus berlanjut di program FTP 2 maupun 35.000 MW. Apalagi sejak diluncurkannya kebijakan Belt Road Intiative pada 2013, menambah komposisi pendanaan China terutama dalam pendirian PLTU di Sumsel.

Terkait lomba menulis, Pius menjelaskan, pendaftaran dibuka 15 Juli mendatang dan ditutup pada 15 September 2020. Peserta mesti menyertakan identitas diri saat mendaftar. Pendaftaran karya peserta dan pengisian formulir melalui link https://forms.gle/yGxvpwFFCdMM8jEC9.

Peserta mulai dari usia SD dan SMP untuk lomba menulis puisi dan cerpen. Selain itu, peserta mahasiswa dan umum menulis esai.

Selanjutnya peserta hanya boleh mengirimkan maksimal dua karya, dengan aturan penulisan sebagai berikut :

Ditulis pada file Microsoft Word menggunakan font Calibri ukuran 11 dengan spasi 1,5.
Karya dikonversi dalam bentuk file Pdf pada saat dikirimkan.
Masing-masing peserta lomba hanya boleh mendaftarkan maksimal 2 karya.
Jumlah kata untuk masing-masing karya sebagai berikut :
Puisi : Minimal 100 kata dan maksimal 500 kata
Cerpen : Minimal 500 kata dan maksimal 1.500 kata
Essay : Minimal 900 kata dan maksimal 2.000 kata

Adapun dewan juri diantaranya penulis nasional Okky Madasari, penyair dan seniman Teater Potlot Taufik Wijaya, Senior Editor Mongabay.co.id Sapariah Saturi, (Esai), jurnalis dan pengurus AJI Palembang Nila Ertina (Puisi), serta Pius Ginting Koordinator AEER (Esai). Hadiah uang tunai jutaan rupiah akan diberikan kepada masing-masing pemenang kategori. Pengumuman pemenang dijadwalkan pada hari Kamis, 8 Oktober 2020.

Penyair dan seniman Teater Potlot Palembang, Taufik Wijaya mengatakan, tak hanya masalah lingkungan, aktivitas penambangan batubara dan PLTU juga dikhawatirkan berdampak hilangnya kebudayaan masyarakat setempat.

“Semoga lomba menulis ini bisa mendorong pemerintah untuk menerapkan penggunaan energi bersih dan terbarukan, merevitalisasi lingkungan, dan masyarakat terdampak,” kata dia. (tim)

 

Bagikan

Related Stories