Pengaruh Permukiman Padat di Rusun 26 Ilir, Terhadap Gangguan ISPA

Pengaruh Permukiman Padat di Rusun 26 Ilir, Terhadap Gangguan ISPA (Dokumentasi penulis)

Oleh : Adelia Rizky Handayani, Aisyah Apriana, Cynthia Maharani Irawan, Luthfi Nauval Isthi Marenu, Nurhaliza Luthfia Putri, Siti Amanda Sheren, Vania Manda Zahrani Salsabila*

Saat kami menelusuri kawasan rumah susun (Rusun), kami baru menyadari bahwa lingkungan disana dapat berdampak negatif jika tidak ada sanitasi yang dilakukan. Dari hal tersebut kami memikirkan salah satu dampak yang berbahaya salah satunya gangguan kesehatan ISPA.

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan.

Lingkungan yang tidak bersih, kurangnya ventilasi udara, dan kepadatan penduduk yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya ISPA.

Dalam artikel ini, kami melakukan observasi di Rumah Susun 26 Ilir di Palembang untuk mengevaluasi pengaruh faktor lingkungan terhadap gangguan kesehatan ISPA.

Hasil observasi ini disajikan melalui gambar-gambar yang menunjukan kondisi lingkungan di rumah susun tersebut. Dapat dilihat kondisi Rumah Susun 26 Ilir di Palembang memiliki tingkat hunian yang tinggi, dan kurangnya sanitasi lingkungan.

Hal ini meningkatkan risiko penularan  infeksi ISPA semakin tinggi. Karena lingkungan yang padat dengan akses terbatas ke udara segar dan sirkulasi udara yang buruk dapat memperparah penyebaran ISPA.

Kondisi ventilasi di dalam rumah susun, hanya terdapat dua ventilasi yang kurang memadai untuk mencegah penyebaran ISPA. Ventilasi dapur pada rumah susun hanya satu dan itu pun tertutup, hal itu menyebabkan polusi dapur dapat mengurangi kualitas udara di dalam ruangan. Polusi dapur terutama disebabkan oleh pembakaran minyak dan gas, yang mengeluarkan senyawa yang mengandung zat karbon dan nitrogen.

Ventilasi yang kurang baik dapat menyebabkan partikel patogen dan polutan udara terjebak di dalam ruangan, meningkatkan risiko infeksi. Maka, perbaikan sistem ventilasi menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah susun.

Perilaku anggota keluarga yaitu ayah, yang merokok di dalam rumah menyebabkan ISPA karena asap rokok yang mengandung zat beracun, seperti monoksida karbon (CO) dan nitrogen dioksida (NOx), yang dapat menyebar di dalam ruangan dan mengakumulasi di tubuh.

Zat-zat beracun ini dapat mengurangi kualitas udara di dalam rumah dan mempengaruhi sistem pernapasan, yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Kelembaban yang ada di rumah susun dapat menyebabkan ISPA karena kelembaban tinggi menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan dan penyebaran jamur dan bakteri di dalam rumah. Jamur dan bakteri ini dapat terdapat pada permukaan yang lembab, seperti dinding, plafon, atau perabotan yang terkena kelembaban tinggi.

Penelitian menunjukkan bahwa pemukiman padat, seperti rumah susun cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena ISPA akibat kurangnya ventilasi yang memadai.

Faktor-faktor seperti kurangnya ruang terbuka, tingginya kepadatan penduduk, dan desain bangunan yang tidak memungkinkan aliran udara yang cukup dapat memperburuk kondisi tersebut.

Inisiatif untuk meningkatkan kualitas ventilasi dan desain ruang di rumah susun menjadi sangat penting dalam upaya mengurangi risiko ISPA di lingkungan tersebut

Jika saya seorang Peneliti Epidemiologi :

Sebagai seorang peneliti epidemiologi, penelitian yang akan dilakukan adalah "Pengaruh Faktor Lingkungan pada Gangguan Kesehatan ISPA terhadap Pemukiman Padat di Rumah Susun 26 Ilir Palembang". Variabel yang akan diteliti meliputi kondisi ventilasi, kepadatan penduduk, kelembaban, polusi dapur, dan perilaku anggota keluarga.

Studi ini akan menggunakan desain studi cross- sectional. Kelebihan desain studi cross-sectional adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi prevalensi ISPA di antara populasi penghuni rumah susun berkepadatan tinggi. Namun, kelemahan desain ini adalah tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat antara faktor lingkungan dan ISPA.

Lesson to Learn : Faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi dalam pemukiman padat di rumah susun yang berdampak bagi gangguan kesehatan, penelitian menekankan bahwa sistem ventilasi yang baik dapat mengurangi risiko pertumbuhan penyakit ISPA, karena kualitas udara yang baik.bAdapun Faktor lainnya perilaku anggota keluarga yang merokok dalam rumah seakan menjadi hal tabu, namun hal itu sangat berbahaya.

Dalam hal ini, penting untuk memperhatikan tingkat kepadatan hunian dalam perencanaan dan desain rumah susun, serta faktor penting lainnya yang menyebabkan gangguan kesehatan ISPA. Peran pengelolaan dan regulasi juga menjadi faktor penting.

Penelitian menegaskan bahwa pentingnya menjaga sanitasi antar keluarga rumah susun, sementara pemerintah berperan dalam mengatur standar ventilasi dan kepadatan antar rumah susun yang harus dipenuhi oleh bangunan rumah susun.

Intervensi yang dapat dijadikan solusi untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan ISPA di kawasan rumah susun seperti perbaikan sistem ventilasi yang sangat penting untuk menjaga sirkulasi udara yang cukup dan kualitas udara yang baik.

Peningkatan kesadaran dan edukasi yaitu mengedukasi penghuni rumah susun tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta Peningkatan perencanaan dan desain rumah susun seperti desain ventilasi yang memadai, luas ruang terbuka, dan pengaturan kepadatan hunian yang sesuai.

* Mahasisa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya.

Editor : Najmah, Efriana Umar,Ria Revianti


Related Stories