Ragam
Penggabungan Hutchison 3 dan Indosat Berlaku Efektif 4 Januari 2022
JAKARTA, WongKito.co, – Penggabungan usaha antara dua perusahaan telekomunikasi seluler yakni PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Indosat Tbk (ISAT) dijadwalkan akan berlaku efektif pada 4 Januari 2022.
Hal itu terungkap dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin, 27 Desember 2021. Adapun rancangan penggabungan usaha antara keduanya telah mendapatkan persetujuan dari Kemenkominfo pada 5 November 2021.
“Tanggal efektif penggabungan adalah 4 Januari 2022, kecuali ditangguhkan oleh Indosat karena persetujuan Menkumham,” tulis keterbukaan informasi tersebut.
Baca Juga :
- Cek 5 Saham Ini, IHSG Masih Berharap Window Dressing Pada Pekan Terakhir 2021
- NFCX Jual Seluruh Saham Oona TV, Banting Setir ke Industri Motor Listrik
- Indonesia Siapkan Masterplan Ekonomi Syariah, Jadi Negara Muslim Terbesar Dunia
Masing-masing perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Desember 2021 sehubungan dengan rancangan penggabungan usaha tersebut.
Sebelum penggabungan, pemegang saham Indosat adalah HoldCo 65%, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) 14,29%, dan publik (masing-masing di bawah 5%) sebesar 20,71%.
Sebelum penggabungan, pengendali Indosat adalah Ooredoo South East Asia dan pemilik manfaat utama (ultimate beneficial owner) adalah Ooredoo Q.P.S.C
Sementara itu, Hutchison 3 sebelum penggabungan, sebanyak 66,98% sahamnya dimiliki oleh CAC Holdings (Netherlands) B.V./HAT (Hutchison Asia Telecommunications Limited) --keduanya adalah anggota CK Hutchison Group, sementara 33,02% sisanya digenggam PT Tiga Telekomunikasi Indonesia (TTI).
Adapun sebagai Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha, setelah Penggabungan Usaha, Indosat akan mempertahankan nama saat ini yakni PT Indosat Tbk.
Manfaat Strategis
Kombinasi yang direncanakan antara Indosat dan H3I memiliki sejumlah manfaat strategis, operasional dan keuangan. Pertama, penciptaan sinergi-sinergi operasional akan menguntungkan konsumen dan menghasilkan nilai bagi pemegang saham.
Kedua, skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien akan menghasilkan penghematan biaya signifikan yang akan diinvestasikan ulang.
Ketiga, Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha yang lebih kuat yang akan mendukung agenda digital pemerintah Indonesia.
Keempat, konsumen akan diuntungkan dengan jaringan yang lebih baik dan kualitas layanan yang lebih baik. Dan kelima, perusahaan Penerima Penggabungan Usaha akan berada pada posisi yang lebih baik untuk meluncurkan 5G.
Penggabungan Usaha diyakini akan menghasilkan suatu Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha dengan skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien.
Sehingga, Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha dapat mempercepat investasi dalam jaringan, menambah kualitas layanan serta meningkatkan inovasi produk dan layanannya dalam cara yang tidak akan mungkin dilakukan secara mandiri oleh H3I atau Indosat.
Simak Perkiraan Jadwal Penggabungan Usaha Berikut
Berikut Susunan Pemegang Saham Perusahaan Setelah Penggabungan
Jika Keberatan Atas Penggabungan Usaha
Setiap pemegang saham Indosat yang hadir dalam RUPSLB Indosat dan memberikan suara tidak menyetujui Penggabungan Usaha dalam RUPSLB Indosat, akan tunduk pada Penyelesaian Penggabungan.
Mereka akan diberi kesempatan untuk menjual saham-saham mereka kepada Indosat yang akan membeli saham-saham mereka, dengan pembayarannya oleh Indosat tidak melebihi Rp54.339.335.000 (yaitu 10%) dari jumlah modal yang ditempatkan dalam Indosat (yakni Rp543.393.350.000) dengan harga Rp5.850 per saham Indosat.
Jika keseluruhan pembayaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian pembelian kembali saham dari pemegang saham yang tidak setuju melebihi Rp54.339.335.000, maka HoldCo (sebagai pihak ketiga yang ditunjuk oleh Indosat) berkewajiban untuk membeli kembali sisa saham.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Vega Aulia pada 27 Dec 2021