Tips Bersolopreneur agar Usaha tidak Gulung Tikar

Ilustrasi pelaku usaha

JAKARTA, WongKito.co – Banyak pertimbangan bagi pelaku usaha untuk bersolopreneur atau menjalankan usaha sendiri, diantaranya minimnya modal dan keinginan membangun usaha tanpa campur tangan orang lain

Bagaimana cara tetapa bertahan dengan kondisi keuangan yang minim dan melakukan kegiatan usaha sendiri
Solopreneur biasanya ingin tumbuh dan berkembang. Forbes menyebutkan solopreneur dapat membenahi diri dengan manajemen keuangan yang lebih baik. Berikut empat tips manajemen keuangan khusus solopreneur pemula, dikutip dari YourStory:

Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pibadi
Memiliki dua rekening keuangan mungkin tampak memusingkan, tetapi sesungguhnya hal itu bermanfaat dalam jangka panjang. Dengan rekening terpisah, solopreneur dapat mengukur pemasukan dan pengeluaran lebih akurat.

Rutin Melacak Pengeluaran
Melacak pengeluaran bisnis sangat penting untuk memahami margin keuntungan dan arus kas. Namun, pelacakan keuangan jarang mendapat perhatian penting dari solopreneur.

Pelacakan berguna untuk mengetahui ke mana saja pengeluaran mengalir. Misal, ketika ada pengeluaran berlebih, dengan sistem pelacakan, solopreneur dapat cepat menyusun skenario baru.

Diversifikasi Sumber Pendapatan
Bagi solopreneur, sangat penting memperoleh pendapatan dari berbagai sumber, terutama mengingat sifat pasar yang bergejolak. Banyak solopreneur menganggap usaha mereka sebagai usaha sampingan, sementara mereka menghasilkan uang dari pekerjaan penuh waktu.

Diversifikasi membuat ketergantungan solopreneur pada satu sumber pendapatan berkurang sehingga menekan munculnya risiko. Dengan lebih sedikit mengambil risiko, solopreneur dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Jika ingin meluncurkan layanan tambahan, ada baiknya memulai dengan sesuatu yang sudah dikuasai. Bisa berangkat dari hobi atau minat yang dapat menghasilkan uang.

Menabung
Pandemi Covid-19 mengajari kita bahwa kita harus selalu menabung untuk keadaan darurat. Pandemi telah menyerang para solopreneur, memaksa banyak dari mereka untuk menutup toko. Jadi, merupakan praktik yang baik untuk menyisihkan sejumlah uang untuk mengantisipasi datangnya hari buruk.

Pengeluaran yang tidak terduga atau kerugian bisnis dapat sangat mempengaruhi bisnis. Pengusaha yang bijak selalu menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk mempertahankan bisnisnya.

Sejumlah bisnis menyisihkan dua pertiga dari pendapatan bulanan sehingga mereka dapat mempertahankan bisnis mereka setidaknya selama 6 bulan di situasi darurat.

 

Bagikan

Related Stories