Ragam
Untuk Jadi Bos Yang Sukses Gunakan Cara Ini :
JAKARTA, Wongkito.co - Menjaga keseimbangan di tempat kerja sangat dibutuhkan, berempati dan bersikap tegas pada waktu bersamaan sangat diperlukan terhadap karyawan.
Itulah tugas dari top manajemen atau sering di panggil bos, tapi terkadang para bos lupa akan hal itu, empati tanpa dibarengi dengan ketegasan akan menyebabkan konflik baru seperti ketidakjelasan, kinerja rendah, ketidakadilan persepsi, hingga pengulangan kesalahan.
Kim Scott dalam bukunya yang berjudul Radical Candor: Be a Kickass Boss Without Losing Your Humanity menyebut kunci menjadi bos yang baik dan sukses. Kim Scott sendiri adalah seorang eksekutif yang pernah bekerja di perusahaan besar kelas dunia Google dan Apple. Pengalamannya inilah yang kemudian membuatnya mengembangkan kelas tentang bagaimana cara menjadi bos yang baik.
Kunci jadi Bos Idaman
Kunci rahasia yang disebut Kim Scott adalah dengan pendekatan radical candor. Dilansir dari situs resmi Radical Candor, Sabtu, 1 Juli 2023, radical candor berarti mengatakan apapun yang ada di pikiran Anda dengan tetap memperdulikan perasaan orang yang Anda ajak bicara. Radical candor adalah konsep kepemimpinan yang menggabungkan keterbukaan dan kepedulian terhadap orang lain.
4 Kuadran Radical Candor
Dalam konsep radical candor, untuk menjadi bos yang baik Anda harus peduli dengan anggota tim Anda secara pribadi (care personally) dan di saat yang bersamaan juga memberikan tantangan kepada mereka (challenge directly).
Anda harus mampu menjaga keseimbangan keduanya karena menurut Kim Scott Anda terlalu menantang anggota tim tanpa menunjukkan rasa peduli maka Anda akan dianggap melakukan front stabbing kepada mereka. Dalam empat kuadran radical candor, hal ini disebut obnoxiously aggressive.
Baca juga
- Pertimbangan Memilih Sekolah Negeri atau Swasta
- BMKG Sampaikan Peringatan Dini, Waspada Potensi Hujan di Sumsel
- Herman Deru Terima Penghargaan Pin Emas Ketiga dari Kapolri
Di sisi lain, ketika Anda peduli dengan orang lain tanpa benar-benar menantang mereka, kita hanya akan menghancurkan empati mereka atau disebut ruinous empathy. Ketika bos tidak melakukan keduanya, maka ia bisa disebut tengah melakukan sebuah manipulasi atau disebut manipulative insincerity.
1. Obnoxiously Aggressive (Agresi yang Menjengkelkan)
Hal ini terjadi ketika Anda menantang seseorang secara langsung namun tidak menunjukkan bahwa Anda peduli secara personal kepada mereka. Contohnya adalah kritik yang tidak disampaikan dengan baik.
2. Ruinous Empathy (Empati yang Merusak)
Empati yang merusak adalah apa yang terjadi ketika Anda ingin menjaga perasaan seseorang tanpa benar-benar memberitahu sesuatu yang perlu mereka ketahui.
Melakukan ini mungkin terasa aman dan menyenangkan baik bagi Anda maupun karyawan Anda, namun pada akhirnya hal ini tidak membantu bahkan merusak.
3. Manipulative Insincerity (Ketidaktulusan yang Manipulatif)
Ketidaktulusan yang manipulatif adalah pujian yang tidak tulus mengacu pada pemberian pujian di depan karyawan dan membicarakannya di belakang mereka.
Tindakan ini membuat tempat kerja menjadi beracun, merusak hubungan dan bahkan merusak pekerjaan. Bos tipe ini biasanya adalah bos yang terlalu fokus untuk disukai, merasa bisa mendapatkan keuntungan dengan berpura-pura, atau bos yang terlalu lelah untuk berdebat dan memperdulikan karyawannya.
4. Radical Candor (Keterusterangan yang Radikal)
Sama seperti yang telah disebutkan di atas, radical candor adalah keseimbangan antara pemberian tantangan dan rasa empati terhadap karyawan. Dalam kuadran ini, bos akan memberikan feedback, masukan, bahkan kritikan yang jujur dan meminta pertanggungjawaban karyawan atas tindakan mereka. Namun, dalam melakukannya bos tetap menunjukkan empati dan memperhatikan perasaan karyawannya.
Nah, berikut tadi adalah artikel mengenai radical candor. Radical candor dinilai mampu menumbuhkan budaya komunikasi yang terbuka dan jujur sehingga tim akan lebih nyaman dalam berbagi dan berdiskusi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu