Wisata Religi ke Quran Akbar tak Mesti Bawa Uang Tunai, Cukup Gunakan QRIS

Wisata religi Quran raksasa

PALEMBANG, WongKito.co - Bertransaksi menggunakan uang tunai, di masa pandemi COVID-19 sudah semestinya dihindari karena uang kertas disinyalir menjadi media penyebaran virus yang hingga kini belum bisa dipastikan sampai kapan dapat ditanggulangi.

Untuk itu, sejumlah pelaku usaha kini telah menerapkan pembayaran secara non tunai, sebagai salah satu upaya mengantisipasi paparan COVID-19.

Sebagai salah satu bank terbesar di negeri ini, Bank Mandiri terus berupaya memperluas jangkauan penggunaan aplikasi non tunai untuk transaksi.

Regional CEO Sumatera 2 Bank Mandiri, Lourentius Aris Budiyanto mengatakan pihaknya kini menciptakan ekosistem baru untuk penggunaan QR Indonesia Standard atau QRIS bekerja sama dengan pengelola wisata religi Bayt Al Quran Al Akbar atau Quran raksasa di Gandus.

"Kini pengunjung tidak perlu lagi membawa uang tunai ketika bertransaksi di lokasi wisata religi andalan Kota Palembang, mulai dari membeli oleh-oleh sampai dengan membayar parkir cukup menggunakan QRIS," kata dia pada Peluncuran QRIS di tempat Wisata Religi, kemarin.

Dia menambahkan, pengguna QRIS tidak hanya dimudahkan karena tidak perlu lagi membawa uang tunai, tetapi juga bertransaksi digital sangat nyaman dan cepat serta aman.

Apalagi, QRIS kini hampir bisa digunakan pada sebagian besar transaksi, tambah dia.

Selanjutnya, Aris menjelaskan secara bertahap pihaknya telah melakukan kerja sama dengan ribuan pelaku usaha baik QRIS dinamis melalui mesin EDC dan statis ditempel stiker.

Di Sumsel sebanyak 7.575 QRIS telah terpasang diantaranya 567 rumah ibadah dan lembaga donasi juga menjadi bagian dari program tersebut, kata dia.

Implementasi QRIS ini, sambung Aris tentunya menjadi salah satu upaya mendukung digitalisai sektor keuangan, dan Sumsel termasuk salah satu provinsi yang paling awal menerapkannya.

Kelak, penggunaan QRIS ini juga ditargetkan bagi pedagang-pedagang di pasar tradisional maupun kegiatan usaha lainnya yang hingga kini belum mengaplikasikan sistem digital tersebut, ungkap dia.(ert)

Bagikan

Related Stories