Ada Grup Sinar Mas sampai Astra, Adu Kinerja Keuangan 10 Emiten CPO

Selasa, 25 Juni 2024 22:59 WIB

Penulis:Susilawati

Aktifitas Petani Sawit - Panji 6.jpg
Aktifitas petani sawit di perkebunan kawasan Pangkalan Bun Kalimantan Selatan. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – Minyak sawit berjangka Malaysia turun hampir 1% menjadi sekitar 3.860 Ringgit Malaysia (RM) per ton di Bursa derivatif Malaysia pada perdagangan Selasa, 25 Juni 2024. Penurunan tersebut memperpanjang momentum bearish untuk sesi ketiga dan mencapai titik terendah sejak 27 Mei.

Secara mingguan, harga kontrak berjangka minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Juli 2024 turun 31 menjadi RM3.930, Agustus 2024 terpangkas RM35 menjadi RM3.911, dan September 2024 melemah RM60 menjadi RM3.900 per ton.

Sementara kontrak berjangka CPO Oktober 2024 jatuh RM69 menjadi RM3.892 per ton, November 2024 melemah RM71 menjadi RM3.898 per ton, dan Desember 2024 berada pada RM3.914 per ton.

Dari dalam negeri, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) melaporkan penurunan ekspor CPO pada April sebesar 46,7% dari 327 ribu ton pada Maret menjadi 174 ribu ton. Padahal, produksi CPO April 2024 mencapai 4.115 ribu ton atau naik 0,32% dari 4.102 ribu ton pada Maret 2024. 

Sedikit banyaknya, kondisi ini tentu memengaruhi kinerja keuangan sekaligus pergerakan saham sejumlah emiten CPO lokal. Dari 20 emiten sawit yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat sebanyak 10 perusahaan yang telah merilis laporan keuangan pertama tahun ini. Berikut ini TrenAsia rangkum kinerja keuangan emiten CPO berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia.

Baca juga:

Kinerja 10 Emiten CPO pada Kuartal I-2024:

1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Pendapatan: Rp4,79 triliun (0,79% yoy)

Laba bersih: Rp230,52 miliar (2,54% yoy)

 

2. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)

Pendapatan: Rp943,36 miliar (-9,80% yoy)

Laba bersih: Rp47,49 miliar (159,95% yoy)

 

3. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)

Pendapatan: Rp2,51 triliun (29,27% yoy)

Laba bersih: Rp276,90 miliar (14,42% yoy)

 

4. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)

Pendapatan: Rp1,13 triliun (-19,12% yoy)

Laba bersih: Rp100,32 miliar (31,62% yoy)

 

5. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)

Pendapatan: Rp190,94 miliar (3,70% yoy)

Laba bersih: Rp22,23 miliar (-5,66% yoy)

 

6. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

Pendapatan: Rp1,91 triliun (-0,67% yoy)

Laba bersih: Rp370,80 miliar (25,82% yoy)

 

7. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)

Pendapatan: Rp2,23 triliun (7,93% yoy)

Laba bersih: Rp415,88 miliar (5,75% yoy)

 

8. PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR)

Pendapatan: Rp17,88 triliun (2,06% yoy)

Laba bersih: Rp177,86 miliar (28,35% yoy)

 

9. PT Palma Serasih Tbk (PSGO)

Pendapatan: Rp414,85 miliar (-20,50% yoy)

Laba bersih: Rp65,13 miliar (295,02% yoy)

 

10. PT Andira Agro Tbk (ANDI)

Pendapatan: Rp25,52 miliar (-55,54% yoy)

Rugi bersih: Rp7,80 miliar (-28,27% yoy)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 25 Jun 2024