Warna Sriwijaya, "Skill Up" Tata Rias 40 Waria, Upaya Bangkitkan Ekonomi Pelaku Usaha Salon

Warna Sriwijaya, "Skill Up" Tata Rias 40 Waria, Upaya Bangkitkan Ekonomi Pelaku Usaha Salon (Foto WongKito.co/Nila Ertina)

PALEMBANG, WongKito.co - Warna Sriwijaya sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil, yang fokus pada isu kesetaraan komunitas waria, di Sumatera Selatan menyelenggarakan pelatihan tata hias atau make up, guna meningkatkan keterampilan atau skill up bagi sebanyak 40 waria.

Kegiatan ini, kata Ketua Warna Sriwijaya (WS) Heryanto merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan waria di Kota Palembang dalam tata rias atau me-make over dengan gaya kekinian.

"Harus diakui, kini tren tata rias  terus berubah secara cepat sehingga perlu skill up, agar waria pelaku usaha salon dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu saat ini," kata dia, di sela-sela Workshop  Make Up Pemula yang diselenggarakan gratis, Senin (13/10/2025).

Dia menjelaskan didorong upaya meningkatkan perekonomian komunitas waria, pihaknya menyelenggarakan workshop yang didukung Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unsri dan Unsri Berdaya.

Peserta berasal dari berbagai daerah di Kota Palembang, termasuk dari luar kota, seperti dari Kabupaten Banyuasin, ujar dia.

Baca Juga:

Dia mengharapkan skill up make up ini, dapat mendukung waria untuk lebih terampil dan kembali mengembangkan usaha salon yang telah dijalankan selama ini.

Dengan demikian, usaha salon waria kembali ramai dan diminati pelanggan, karena keterampilan mereka dalam tata hias telah disesuaikan dengan kebutuhan terkini pelanggan, tambah dia.    

Akademi dai FKM Unsri, Prof. Dr. Rico Januar Sitorus, S.K.M., M.Kes (Epid) turut hadir secara langsung dalam kegiatan workshop dan diskusi publik yang berlangsung sehari tersebut.

Rico mengungkapkan sejak 2015, Unsri konsisten mendukung kelompok marginal, mulai dari masyarakat lanjut usia atau lansi, populasi kunci, trangender (TG) dan komunitas lainnya.

"Universitas tentunya punya program Pengabdian Kepada Masyarakat yang rutin diselenggarakan, termasuk pada komunitas TG," kata dia.

Baca Juga:

Dia menjelaskan mendukung komunitas marginal dalam upaya mendapatkan kesetaraan dalam perspektif HAM, tentunya menjadi salah satu focus isu yang dilaksanakan universitas.

"Kali ini, kami mendukung komunitas TG, sebagai upaya mendorong mereka berdaya baik dalam upaya meningkatkan perekonomian maupun mengikis stigma dan diskriminasi," ujar dia.

Rico mengajak masyarakat untuk saling mendukung, karena  siapapun itu yang dianggap berasal dari kelompol marginal tetaplah manusia, yang harus didukung dalam berbagai aspek.

Meningkatkan  kepedulian kepada semua kelompok, menjadi sangat penting agar kebhinekaan semakin kuat, kata dia.(ert)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories