Kamis, 07 Desember 2023 15:57 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Diantara negara kaya di dunia, tingkat kemiskinan anak-anak di Inggris adalah yang tertinggi. Hal itu terungkap dalam sebuah laporan oleh Badan Anak PBB, UNICEF.
UNICEF merilis negara-negara yang relatif mampu untuk menilai tingkat kemiskinan pendapatan anak dikombinasikan dengan tingkat pengurangan kemiskinan anak.
Laporan yang dipublikasi pada, Rabu (6/12/2023) Inggris berada di peringkat ke-37 dari 39 negara di Uni Eropa (UE) dan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) berdasarkan tingkat kemiskinan pendapatan untuk anak-anak dan keberhasilan mereka dalam mengurangi kemiskinan anak di masa kemakmuran.
Hanya Turki dan Kolombia yang berada di peringkat di bawah Inggris, berdasarkan rata-rata statistik dari kedua indikator tersebut. Saat mengukur persentase perubahan tingkat kemiskinan pendapatan anak pada tahun 2012-14 dan 2019-2021, Inggris berada di urutan terbawah dari 39 negara berpenghasilan menengah ke atas, dengan kenaikan tingkat kemiskinan anak sebesar 20 persen.
Baca Juga:
Di ujung lain spektrum, Polandia, Slovenia, dan Latvia menduduki peringkat teratas dengan penurunan angka kemiskinan anak lebih dari 30%. Inggris juga menempati peringkat ke-28 dari 39 negara dalam tingkat kemiskinan pendapatan anak relatif terbaru pada 2019-2021.
“Sementara beberapa negara dalam kelompok ini telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan dukungan, di Inggris kami telah melihat pengurangan pengeluaran untuk tunjangan anak dan keluarga dan akibatnya lebih banyak anak yang tumbuh dalam kemiskinan,” kata Kepala Eksekutif UNICEF Inggris Jon Sparkes.
Menanggapi laporan tersebut, juru bicara departemen Pekerjaan dan Pensiun Inggris mengatakan mereka telah bekerja keras untuk mengurangi separuh inflasi dan memberikan bantuan kepada rumah tangga dengan biaya hidup, termasuk meningkatkan tunjangan lebih dari 10% tahun ini.
“Ada 400.000 lebih sedikit anak dan 1,7 juta lebih sedikit orang dalam kemiskinan absolut jika dibandingkan dengan tahun 2010. Tetapi kami memahami beberapa keluarga masih berjuang,” jelas departemen itu, dikutip dari Reuters, Kamis, 7 Desember 2023.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 07 Dec 2023