Senin, 01 April 2024 18:01 WIB
Penulis:Susilawati
MERAK -Berdasarkan data yang diperoleh ASDP, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 6 April 2024, atau H-4 sebelum Hari Raya Idulfitri.
Saat ini, sudah tercatat sebanyak 1.922 tiket telah dipesan untuk tanggal tersebut. Penelusuran ASDP juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam trafik penumpang dan kendaraan sejak H-10 Lebaran.
Peningkatan lalu lintas terutama didorong oleh lonjakan penggunaan kendaraan pribadi dan truk, dengan jumlah kendaraan roda empat meningkat sebesar 36%, sementara jumlah pejalan kaki naik sebesar 25%.
"Dari data reservasi, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 6 April 2024 (H-4)" terang Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya Senin, 1 April 2024.
Baca juga:
Di sisi lain, permintaan tiket kapal di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai total 17.776 tiket untuk periode H-1 hingga H+7.
Dalam proyeksi yang disampaikan oleh ASDP, peningkatan kapasitas pemudik diperkirakan akan terjadi sebesar 15% untuk penumpang dan 14%, dengan estimasi total mencapai 5,78 juta penumpang dan 1,37 juta kendaraan.
Terlebih lagi, sektor logistik juga mengalami kenaikan sebesar 22% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berbagai peningkatan ini menambah kompleksitas arus lalu lintas selama musim mudik. Untuk mengatasi potensi kemacetan yang mengancam, pembatasan angkutan truk akan diberlakukan mulai tanggal 5 hingga 16 April 2024.
Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga kelancaran dan keamanan transportasi selama periode yang padat ini.
Dengan proyeksi ini, ASDP berusaha mengoptimalkan pelayanan dan mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak dan seluruh lintasannya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah total pemudik pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 193 juta orang, mencatat kenaikan sebesar 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 120 juta orang.
Peningkatan signifikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, melonggarnya protokol kesehatan terkait Covid-19 yang memungkinkan lebih banyak orang untuk melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan aman.
Kedua, adanya tradisi mudik Lebaran yang dalam dua tahun terakhir tidak dapat dilaksanakan secara optimal, menyebabkan banyak individu merindukan momen berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi masyarakat juga turut berkontribusi pada peningkatan jumlah pemudik, di mana lebih banyak orang memiliki kemampuan finansial untuk melakukan perjalanan jarak jauh.
Dalam hal moda transportasi, Kemenhub memperkirakan bahwa sebagian besar pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi, mencapai 53% dari total, sebagai opsi yang lebih fleksibel dan terjamin keamanannya.
Sementara sekitar 16% akan memilih menggunakan kereta api, Angkutan umum lainya diperkirakan akan digunakan oleh 31% pemudik sebagai alternatif transportasi yang efisien dan nyaman.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 01 Apr 2024