Australia Perketat Aturan Visa Pelajar sebagai Langkah Kurangi Migran

Senin, 11 Desember 2023 17:59 WIB

Penulis:Nila Ertina

Australia Perketat Aturan Visa Pelajar sebagai Langkah Kurangi Migran
Australia Perketat Aturan Visa Pelajar sebagai Langkah Kurangi Migran (Reuters/Loren Elliott)

JAKARTA - Guna mengurangi jumlah migram di Australia, pemerintah setempat mengumumkan rencananya untuk memperketat aturan visa bagi pelajar internasional dan pekerja berketerampilan rendah. 

Pembatasan tersebut sebagai langkah pemerintah untuk merombak sistem migrasi yang dianggap rusak. Dalam kebijakan baru tersebut, siswa internasional diwajibkan memperoleh skor yang lebih tinggi dalam ujian bahasa Inggris. 

Pemerintah Australia juga meningkatkan pengawasan pada aplikasi visa kedua siswa yang akan memperpanjang masa tinggal mereka. “Strategi kami akan mengembalikan jumlah migrasi menjadi normal,” kata Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil dalam jumpa pers.

“Tapi ini bukan hanya tentang angka. Ini bukan hanya tentang momen ini dan pengalaman migrasi yang dialami negara kita saat ini. Ini tentang masa depan Australia,” sambungnya, dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2023).

Baca Juga:

Perdana Menteri Anthony Albanese pada akhir pekan mengatakan jumlah migrasi Australia perlu dikembalikan ke tingkat yang berkelanjutan, dan menambahkan bahwa sistemnya rusak.

O'Neil mengatakan reformasi yang ditargetkan oleh pemerintah telah menekan penurunan migrasi bersih ke luar negeri dan selanjutnya akan berkontribusi pada perkiraan penurunan jumlah migran.

Keputusan itu diambil setelah imigrasi bersih diperkirakan mencapai rekor 510.000 pada 2022-2023. Data resmi menunjukkan diperkirakan akan turun menjadi sekitar seperempat juta pada 2024-2025 dan 2025-2026, kira-kira sejalan dengan level sebelum COVID.

O'Neil mengatakan peningkatan neto migrasi ke luar negeri pada 2022-23 sebagian besar didorong oleh mahasiswa internasional. Saham IDP Education (IEL.AX), yang menyediakan layanan penempatan dan pendidikan untuk siswa internasional, turun lebih dari 3% dalam perdagangan siang.

Australia meningkatkan jumlah migrasi tahunannya tahun lalu untuk membantu perusahaan merekrut staf untuk mengisi kekurangan setelah pandemi COVID-19 membawa kontrol perbatasan yang ketat, dan menahan pelajar dan pekerja asing selama hampir dua tahun.

Baca Juga:

Tetapi, masuknya pekerja asing dan pelajar secara tiba-tiba telah memperburuk tekanan pada pasar sewa yang sudah ketat, dengan tunawisma meningkat di negara ini. Hasil survei yang dilakukan untuk surat kabar Sydney Morning Herald pada Senin menyatakan 62% pemilih Australia menganggap jumlah migrasi negara tersebut terlalu tinggi.

Selama ini bergantung pada imigrasi untuk menyuplai kebutuhan pasar tenaga kerja yang kini menjadi salah satu pasar tenaga kerja terketat di dunia, pemerintah Partai Buruh Australia berupaya untuk mempercepat masuknya pekerja berkeahlian tinggi dan memperlancar jalur mereka menuju residensi permanen.

Visa spesialis baru untuk pekerja berketerampilan tinggi akan disiapkan dengan waktu pemrosesan yang ditetapkan pada satu minggu, membantu perusahaan merekrut migran papan atas di tengah persaingan ketat dengan negara maju lainnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 11 Dec 2023