Senin, 10 Oktober 2022 19:03 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Data ketenagakerjaan Amerika Serikat dan Meningkatnya Konflik Rusi-Ukraina disinyalir menyebabkan nilai kurs rupiah kembali tembus ke posisi Rp15.300 perdolar Amerika Serikat (AS) .
Laman Bloomberg, Senin, 10 Oktober 2022 menunjukan nilai kurs rupiah ditutup melemah 67 poin di level Rp15.318 per dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, tepatnya pada Jumat, 7 Oktober 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah di posisi Rp15.251 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, untuk perdagangan Selasa, 11 Oktober 2022, nilai kurs rupiah masih berpotensi melemah di kisaran Rp15.300 - Rp15.360 per dolar AS.
Baca Juga:
Menurut Ibrahim, penguatan indeks dolar AS yang menekan rupiah didorong oleh perilisan data ketenagakerjaan negeri Paman Sam yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tengah gejolak yang sedang berlangsung.
Menurut data yang dirilis pada akhir pekan lalu tersebut, data pekerjaan di luar sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit atau non-farm payroll (NFP) bertambah sebanyak 263.000 dan tingkat pengangguran menurun ke level 3,5%.
Positifnya data ketenagakerjaan AS itu pun semakin mendorong ekspetasi bahwa bank sentral The Federal Reserve (The Fed) akan mengerek suku bunga lebih agresif untuk beberapa waktu ke depan.
"Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS, tetap tangguh, memberi Fed cukup ruang untuk terus mengetatkan kebijakan dengan tajam karena berjuang untuk memerangi inflasi," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 10 Oktober 2022.
Sementara itu, kekhawatiran eskalasi dalam perang Rusia-Ukraina pun semakin meningkat setelah terjadi ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Tanjung Krimea.
Kemudian, ketegangan di tanjung Korea juga meningkat setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada hari Minggu, 9 Oktober 2022, menyusul latihan militer AS di wilayah yang bersangkutan.
Konflik geopolitik itu pada gilirannya semakin memperkuat dolar AS sebagai safe haven sehingga nilai kurs mata uang negara lain, termasuk rupiah, semakin melemah pada awal minggu ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 10 Oct 2022