Kisah Meri Anak Pedagang Makanan di Pasar Tradisional, kini Sukses jadi Akademisi

Jumat, 09 Agustus 2024 07:04 WIB

Penulis:Nila Ertina

Editor:Nila Ertina

Berkat Dukungan Orang Tua dan Tekad, Meri Anak Pedagang Makanan kini Sukses jadi Akademisi
Berkat Dukungan Orang Tua dan Tekad, Meri Anak Pedagang Makanan kini Sukses jadi Akademisi (Foto WongKito.co/Magang1/Magang2)

PALEMBANG, WongKito.co — Meri Rosita kini sukses menjadi akademisi  di STIKES Aisyah Palembang. Dibalik kesuksesnya tersimpan cerita kerja keras orang tuanya menjual makanan di pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ia bercerita bagaimana dukungan orang tua dan tekad pribadi dapat mengubah latar belakang sederhana menjadi sukses sebagai seorang dosen.

Meskipun hanya mengandalkan pendapatan dari berjualan makanan,  orangtua tetap menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama.

Orang tua Meri, dengan segala keterbatasan, berjuang keras untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak, meskipun mereka sendiri hidup dalam kesederhanaan.

Baca Juga:

Menurut Meri dukungan dan semangat membuat ia bisa menempuh pendidikan dengan baik bahkan menjadi juara sejak dari sekolah dasar sampai SMA.

Bahkan, ketika melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi semangat belajar terus dipertahankan, hasilnya berkesempatan meraih beasiswa ketika melanjutkan kuliah pascasarjana, ujar perempuan yang kini berusia 46 tahun.

Bagi Meri perjalanan belajar hingga akhirnya menyandang gelar master tidaklah mudah, tapi  butuh semangat dan perjuangan yang luar biasa dengan motivasi orang tua dan tekad dari dirinya.

Lulusan sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta ini menuturkan memulai karir di Akbid Aisyah yang kini dikenal sebagai STIKES Aisyah Palembang seusai meriah gelar sarjana pada tahun 2001.

Awalnya diterima sebagai staf administrasi, ia kemudian diberikan kesempatan untuk mengajar mata kuliah kewirausahaan. Meskipun mengajar mahasiswa yang hampir sebaya dengannya, Meri tidak pernah menganggapnya sebagai hambatan.

Dengan semangat untuk terus berkembang, mendorong dia melanjutkan studi S2 di Pascasarjana Bina Husada Palembang dari tahun 2013 hingga 2015. Program ini didukung sepenuhnya oleh institusi tempatnya bekerja, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kinerjanya sebagai dosen. Pendidikan S2 ini menambah kualifikasinya dan memantapkan posisinya sebagai akademisi yang kompeten.

Raih Impian

Kini, Meri Rosita berdiri sebagai contoh nyata ketahanan dan dedikasi. Perjalanannya dari kehidupan sederhana di pasar Palembang hingga ruang kelas di STIKES Aisyah menggambarkan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih impian.

Dukungan orang tua, suami dan ketekunan dalam mengejar pendidikan, dan kesempatan yang diberikan oleh institusi tempat bekerja menjadi  kunci rangkaian kesuksesan itu.

Kisah Meri adalah cerminan dari bagaimana dukungan keluarga dan tekad pribadi dapat mengatasi berbagai rintangan dan mewujudkan impian. Dari pasar tradisional hingga ruang kelas, perjalanan Meri Rosita mengajarkan kita bahwa dengan usaha, komitmen, dan dukungan keluarga, segala sesuatu mungkin menjadi kenyataan.(Malik)