Rabu, 13 November 2024 14:19 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) baru saja mengumumkan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp6,16 triliun atau Rp50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Dengan dividen sebesar itu, berapa yang didapat oleh seorang Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja?
Berdasarkan daftar pemegang saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, pria yang sudah 13 tahun menjabat sebagai presiden direktur BCA ini menggenggam 33.850.785 atau 33,85 juta lembar saham BBCA.
Dengan kepemilikan sahamnya, Jahja akan menerima dividen interim tunai sebesar Rp1,69 miliar.
Sebagai informasi, Jahja diangkat pertama kali sebagai Presiden Direktur BCA pada RUPS Tahunan 2011 dan mendapat persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 17 Juni 2011.
Sebelumnya, Ia enjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA (2005-2011) dengan tanggung jawab terakhir atas Perbankan Cabang, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri.
Lulusan Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1982 ini juga pernah menjabat sebagai Direktur BCA (1999-2005) serta memangku berbagai jabatan manajerial di BCA sejak tahun 1990.
Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Direktur Keuangan pada perusahaan otomotif, PT Indomobil (1989-1990), serta memimpin sejumlah posisi strategis pada salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, PT Kalbe Farma (1980-1989) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Memulai karir di tahun 1979 sebagai akuntan pada kantor akuntan Price Waterhouse.
Jahja dalam keterbukaan informasi mengatakan, nilai total dividen interim tunai tersebut meningkat 18% dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
“Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham,” ujar Jahja, Selasa, 12 November 2024.
Jahja menyampaikan, dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025.
Adapun jadwal pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 adalah sebagai berikut:
No. | KEGIATAN | TANGGAL |
---|---|---|
1 | Pengumuman di Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan | 12 November 2024 |
2 | Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen Interim (Cum Dividen) Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi Pasar Tunai |
20 November 2024 22 November 2024 |
3 | Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen Interim (Ex Dividen) Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi Pasar Tunai |
21 November 2024 25 November 2024 |
4 | Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Interim (Record Date) | 22 November 2024 |
5 | Tanggal Pembayaran Dividen Interim Tunai Tahun Buku 2024 | 11 Desember 2024 |
Sebagai informasi, penyaluran pembiayaan BCA per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu naik 15,9% YoY mencapai Rp395,9 triliun. Sementara itu, kredit komersial tumbuh 11,8% YoY mencapai Rp135,3 triliun, dan kredit UKM naik 14,2% YoY mencapai Rp120,1 triliun.
Kredit konsumer tumbuh 13,1% YoY menjadi Rp216,5 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp214 triliun, atau berkontribusi hingga 24,3% dari total portofolio pembiayaan.