Sabtu, 06 Januari 2024 14:30 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co – Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil mengurangi aset berkualitas rendah, atau kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) sekitar Rp900 miliar pada akhir 2023.
Pencapaian tersebut tak terlepas kerja sama perseroan dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), yang merupakan wujud nyata sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.
Nixon sapaan akrabnya menyebut upaya Bank BTN dalam memperbaiki kualitas aset tersebut, sehingga perseroan dapat berfokus dalam menyediakan solusi kepemilikan rumah bagi masyarakat.
Baca juga
Selain dapat berfokus pada penyediaan rumah, lanjut Nixon, perbaikan NPL diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis BTN ke depannya. Perbaikan tersebut tentunya, selaras dengan arah bisnis perseroan.
“Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan,” ujar Nixon dalam keterangan resminya pada Jumat, 5 Januari 2024.
Direktur Utama PPA Muhammad Teguh Wirahadikusumah mengatakan, PPA sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa terust mendukung stabilitas perbankan nasional melalui solusi penyelesaian NPL.
Ia menjelaskan PPA sebagai arranger membantu BTN dalam melakukan penyelesaian NPL melalui uji tuntas yang seksama, komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait, serta mengedepankan manajemen risiko yang terukur.
“Penyelesaian NPL Bank BTN ini diharapkan dapat membuka peluang yang luas untuk bersinergi dengan industri perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun swasta, sehingga dapat memberikan nilai dan kebermanfaatan bagi industri perbankan Indonesia,” ujar Teguh.
Sebagai informasi sinergi Bank BTN dengan PPA telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Dalam hal ini, PPA sudah berpengalaman dalam bisnis pengelolaan aset bermasalah di beberapa Bank swasta.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 06 Jan 2024