Bukit Asam (PTBA) Bidik Ekspor Asia Tenggara hingga Selatan

Selasa, 27 Agustus 2024 19:59 WIB

Penulis:Susilawati

20240716170029-2024-07-16ptba_berita170025.jpeg
Kawasan pertambangan batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA). (Dok/PTBA)

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID  mempersiapkan strategi seusai China mengurangi konsumsi batu bara. Negeri Tirai Bambu ini diketahui hanya menyetujui 10 pembangunan pembangkit listrik bertenaga batu bara pada semester I 2024, yang menunjukkan upaya mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.

Hal ini membuat adanya pembatasan suplai batu bara tersebut. SVP Project Management Office PTBA, Setiadi sudah melihat ada potensi ekspor batu bara ke negara berkembang lain seperti Asia Tenggara dan Asia Selatan dengan permintaan batu bara yang cukup tinggi.

“Memang ada pembatasan di negara-negara relatif maju di China, kami masih melihat beberapa potensi lain negara berkembang seperti Asia Tenggara, Asia Selatan. Potensi negara seperti India dan Bangladesh. Sisi demand itu masih cukup tinggi," katanya dalam Pubex secara daring pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Baca juga:

Setiadi menjelaskan memang pasar ekspor PTBA semakin beragam. Terdapat beberapa pasar yang berhasil dioptimalkan pada kuartal kedua tahun ini, di antaranya adalah Bangladesh dan Filipina. Potensi pasar-pasar utama juga dimaksimalkan, misalnya ekspor ke India berhasil meningkat 37% menjadi 3 juta ton.

Selain itu, ekspor ke Thailand, Malaysia dan Vietnam juga naik signifikan. Penjualan ke Thailand pada Semester I-2024 sebesar 933 ribu ton, melesat 605% secara tahunan. Ekspor ke Malaysia meningkat 257% menjadi 488 ribu ton. Adapun ekspor ke Vietnam melonjak 164% dari 461 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.

Setiadi menyebut perseroan bahkan pede permintaan batu bara baik di domestik maupun negara-negara berkembang masih cukup menarik dalam 5 tahun ke depan.

PTBA sedang menyiapkan beberapa proyek pengembangan yang nantinya bisa men-secure dari sisi pemakaian batu bara di domestik. Dari sisi energi dan hilirisasi jangka panjang, dapat mengamankan pemakaian batu bara di sisi domestik melalui proyek hilirisasi dan energi.

Sebelumnya,  PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID membukukan laba bersih Rp2 triliun pada semester I-2024 atau turun 26,7% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp2,8 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Farida Thamrin menjelaskan jika PTBA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp19,6 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,63 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp38,39 triliun.

"Penjualan batu bara sebesar 20,1 juta ton pada enam bulan pertama tahun 2024, tumbuh 15% secara tahunan (year on year)," katanya dalam Pubex secara daring pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 27 Aug 2024