Cek Fakta: Komunis Cina Kirim Uang Suap Pemilu

Kamis, 07 Desember 2023 08:17 WIB

Penulis:Nila Ertina

Cek Fakta: Komunis Cina Kirim Uang Suap Pemilu
Cek Fakta: Komunis Cina Kirim Uang Suap Pemilu (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Baru-baru ini beredar video dari sebuah akun TikTok yang mengunggah video dengan narasi bahwa komunis Cina telah mengirim uang suap untuk kecurangan Pemilu.

Video itu juga berisi klaim memiliki bukti uang suap yang tersimpan di 20 rekening bank luar negeri atas nama pemilik Jokowi. Akun ini juga menuliskan, dana tersebut digunakan untuk kecurangan Pemilu.

Sejak diunggah, video berdurasi 2,15 menit tersebut mendapatkan 7 ribu lebih suka, 1.131 komentar, dan dibagikan 4.556 kali oleh pengguna TikTok.

Benarkah Cina mentransfer dana untuk kecurangan Pemilihan Umum Indonesia?

Untuk verifikasi video tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri pemberitaan media-media kredibel dan pernyataan resmi lembaga penegak hukum. Verifikasi terhadap video dilakukan dengan menggunakan pencarian lanjutan (advance search) Google dan YouTube, serta Google Images dan Yandex images.

Baca Juga:

Penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menunjukan, kolase video tersebut berasal dari peristiwa yang pernah terjadi pada 2014. Tudingan tentang 20 rekening Jokowi di luar negeri mirip dengan narasi yang pernah dilontarkan oleh Faizal Assegaf bahwa Jokowi dan istrinya, Iriana Widodo, memiliki 32 rekening di  bank luar negeri senilai USD 8 juta.

Faizal Assegaf bersama organisasi Progres 98 pernah melaporkan hal tersebut ke KPK. Namun berdasarkan penelusuran KPK dan PPATK saat itu tidak menemukan rekening atas nama Jokowi dan istrinya, Iriana Widodo, pada bank di luar negeri.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada bukti-bukti kredibel yang menunjukkan Cina telah mentransfer dana untuk kecurangan Pemilu. Termasuk 20 rekening atas nama Jokowi di luar negeri.

Berikut ini adalah hasil verifikasi videonya:

Fragmen detik ke-7 menunjukkan beberapa orang sedang berbicara dalam sebuah ruangan.

Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut identik dengan unggahan BeritaSatu di YouTube tanggal 15 Agustus 2015. Dilansir BeritaSatu, video tersebut merupakan jumpa pers yang digelar organisasi Progres 98 setelah mereka mendatangi gedung KPK.

Saat itu pimpinan KPK tak bersedia bertemu dengan Progress 98. Salah satu laporan mereka adalah terkait 32 rekening atas nama Joko Widodo dan Iriana Widodo di bank luar negeri senilai USD 8 juta.

Dilansir Tempo.co, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja pada tanggal 14 Oktober 2014 kepada Tempo mengatakan “Tidak ada satu pun rekening di luar negeri atas nama Jokowi". Pandu juga mengatakan, PPATK tidak bisa menindaklanjuti penelusuran keberadaan rekening  ke luar negeri karena tidak ada kasusnya.

Fragmen video menit ke-01:41 menunjukkan Ketua Progress 98, Faizal Assegaf, sedang berbicara kepada sejumlah orang.

Berdasarkan penelusuran Tempo, video itu identik dengan unggahan BeritaSatu di YouTube tanggal 6 Juni 2014. Dilansir BeritaSatu, Ketua Progress Faizal Assegaf bersama sejumlah orang mendatangi gedung KPK dengan membawa seekor babi. Aksi ini dilakukan lantaran Progress 98 menilai KPK tidak menggubris laporan mereka.

Dilansir Tempo dari laman resmi LHKPN KPK pada Rabu, 29 Maret 2023 menunjukkan total harta yang Jokowi laporkan sebesar Rp82.369.583.676. Nilai tersebut naik jika dibandingkan LHKPN tahun 2021 sebesar Rp71.471.446.189.

Baca Juga:

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo bahwa video berisi klaim tentang dana untuk kecurangan Pemilu sudah ditransfer oleh Cina adalahbelum ada bukti.

Isi video Tiktok itu memuat sejumlah kolase video dari aktivitas organisasi Progress 98 pada 2014 yang melaporkan dugaan rekening di luar negeri milik Jokowi dan istrinya, Iriana Widodo. Saat itu, KPK dan PPATK telah menelitinya dan tidak menemukan rekening pada bank luar negeri atas nama Jokowi dan keluarganya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada bukti-bukti kredibel yang menunjukkan Cina telah mentransfer dana untuk kecurangan Pemilu. Termasuk 20 rekening atas nama Jokowi di luar negeri.(cekfakta.com)