Dari Buku Ensiklopedi Indonesia Sampai Toples China Dijual di Pasar Cinde, Pakaian Bekas Paling Laris

Minggu, 03 Oktober 2021 13:27 WIB

Penulis:Nila Ertina

Editor:Nila Ertina

barang bekas
Barang bekas (WongKito.co)

Bagi pemburu barang bekas, unik dan antik biasanya setiap Minggu pagi menyambangi kawasan Pasar Cinde, Palembang.

Beragam barang bekas ditawarkan penjual di lokasi yang berada di pusat Kota Palembang tersebut.

Begitu juga dengan saya, Minggu (3/10/2021) sudah beberapa pekan ini datang ke pasar tersebut. Ingin mencari sesuatu yang memang sangat dibutuhkan untuk mendukung peralatan masak di dapur.

Namun, sudah ketiga kalinya berturut-turut tiap minggu datang saringan kukusan yang saya cari tak kunjung juga dapat, padahal saya sudah datang lebih pagi dari biasanya.

Salah seorang pedagang barang bekas, Sofyan mengatakan tidak ada saringan untuk kukusan 2 kilogram.

"Ada juga yang kecil yuk," kata dia, sembari melayani pembeli barang lainnya.

Penjual menunjukan barang bekas berupa telpon ata alat pengorengan yang dijual dengan harga berkisar Rp30.000 per buah

Ia menawarkan sejumlah peralatan memesak terutama teplon bekas dan rantang.

Saat melintasi lorong atau gang di dalam kawasan pasar tersebut, saya menemukan seorang pedagang yang menjual beragam barang yang tampak antik.

"Toples ini berapa?," tanya saya.

"Itu, toples China harganya yang  kecil Rp20 ribu per buah," kata si pedagang.

Toples kaca bening tersebut selinta seperti toples biasa tetapi setelah dilihat secara seksama akan terlihat tulisan huruf China.

Bergeser sedikit, saya menemukan buku Ensiklopedi Indonesia yang meskipun bekas tetapi masih bersih dan rapi.

"Silakan bu, ada 7 seri buku ensiklopedi ini, harganya Rp70 ribu per buku," kata penjual.

Dia menuturkan kalau diambil semua 7 edisi buku tersebut dibanderol Rp60 ribu per buku.

"Jarang ada buku ini, ayo belilah," ujar penjual menarik saya untuk membeli.

Minggu pagi memang menjadi waktu yang dinanti bagi warga Palembang bahkan dari luar kota untuk mencari beragam barang bekas.

Karena barang bekas harganya pun cenderung cukup murah, asal dapat memilih dan memilah akan ketemu barang bagus yang diinginkan.

Baju bekas impor atau beJe paling jadi primado pengunjung pasar

Primadonya Pakaian Bekas

Meskipun banyak barang bekas dan unik dijual di pasar tersebut setiap hari Minggu. Tapi, pakaian bekas menjadi primadona pembeli.

"Kami baru buka bal, ayo dipilih-dipilih," kata sejumlah pedagang pakai bekas atau orang Sumatera Selatan biasa menyebutnya beJe alias buruk-an Jambi.

Pasar Cinde, memang sangat dikenal sebagai pusatnya penjualan beJe di Palembang terutama pada hari minggu.

Lina salah seorang pedagang mengatakan pakaian bekas yang ditawarkannya berupa jaket, baju dan celana anak-anak.

Semua pakaian anak yang dijual Rp25 ribu per lembar, baju atau celana serta jaket yang tersedia merupakan produk keluaran merek terkenal, seperti Adidas dan Uniqlo.

"Kami baru buka bal, barang bisa langsung dipilih dan bagus-bagus semua," kata dia.

Sementara dari puluhan lapak pedagang, penjual beJe memang paling ramai.

Untuk beJe ukuran dewasa baik berupa celana maupun kemeja dijual dengan harga mulai dari Rp35 ribu sampai Rp50 ribu per lembar.

Anak-anak menonton siaran televisi, TV bekas merupakan salah satu barang yang dijual di pasar tersebut setiap hati minggu

Numpang Nonton di TV Bekas

Di tengah hiruk pikuknya suara penjual dan lalu lintas pembeli, ternyata ada pemandangan yang berbeda.

Sejumlah anak perempuan, tampak sedang fokus menonton televisi dari penjual tivi bekas di pasar tersebut.

TV bekas tampak berjajar di tepi jalan dalam kondisi menyala. Dua anak perempuan tampak asik menonton siaran  televisi yang menjadikan film anak-anak.

Jadi, bagi yang ingin cari barang bekas sila datang ke Pasar Cinde, setiap hari Minggu. Sebaiknya mulai pukul 07.00 WIB, karena biasanya pedagang sudah siap berjualan.(ert)