Jumat, 28 Oktober 2022 11:05 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA, - Elon Musk secara resmi mengambil alih kepemilikan Twitter dengan nilai US$44 miliar atau Rp683 triliun. Sesaat setelah keputusan resmi Jumat 28 Oktober 2022 tersebut Elon langsung mendepak sejumlah petinggi media sosial ini.
Di antara posisi yang dirombak termasuk Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal, Head of Legal Vijaya Gadde, Chief Financial Officer Ned Segal,dan penasihat umum Twitter Sean Edgett.
Perombakan pimpinan ini sendiri bukan hal yang mengejutkan karena sudah terbaca sejak lama. Hal ini terlihat dari pesan teks yang diungkapkan selama gugatan yang menunjukkan bahwa Elon Musk dan Agrawal terlibat perselisihan di awal proses kesepakatan.
Baca Juga :
Pemegang saham publik Twitter akan pemerima pembayaran senilai US$54,2 per saham sesuai kesepakatan. Dengan ini, Twitter juga resmi delisting dari bursa saham Amerika dan menjadi perusahaan tertutup.
Sebelum menyelesaikan akuisisi, Elon Musk membantah kabar dirinya akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 75 persen karyawan Twitter setelah selesai mengakuisisi media sosial tersebut.
Sumber yang mengetahui persoalan ini menyebut bahwa Elon Musk menyatakan dirinya tidak akan memangkas 75 persen karyawan atau sekitar 5.500 orang saat memiliki perusahaan.
Namun, CEO Tesla tersebut diperkirakan masih akan mengurangi sejumlah staf sebagai bagian dari akuisisi. Hal ini menyisakan kekhawatiran di kalangan karyawan Twitter.
Kendali Elon Musk atas Twitter akan berdampak langsung terhadap operasional twitter arena banyak idenya tentang bagaimana mengubah perusahaan bertentangan dengan cara yang telah dijalankan Twitter selama ini.
Elon Musk mengatakan dia ingin memastikan kebebasan berbicara di jejaring sosial, yang kemungkinan berarti standar moderasi konten yang lebih longgar, dan berencana untuk memulihkan beberapa akun profil tinggi yang di-ban karena melanggar aturan, termasuk mantan Presiden AS Donald milik Trump.
Secara lebih luas, inisiatif Elon Musk mengancam membatalkan upaya Twitter selama bertahun-tahun untuk mengurangi intimidasi dan penyalahgunaan di platform.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 28 Oct 2022