Festival Teater Sumatera III Akhiri Hari Pertama dengan Diskusi Hangat

Kamis, 25 September 2025 20:03 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Editor:Redaksi Wongkito

IMG-20250925-WA0011.jpg
Suasana diskusi dalam rangka Festival Teater Sumatera III di Taman Budaya Sriwijaya Palembang, Rabu (24/09/2025). (wongkito.co/Mg/Joka)

PALEMBANG, WongKito.co – Hari pertama Festival Teater Sumatera III ditutup dengan diskusi hangat para penggiat dan penikmat teater di Taman Budaya Sriwijaya Sumsel, Jakabaring Palembang, Rabu (24/09/2025) malam. Diskusi dihadiri sejumlah komunitas teater se-Sumatera. 

Mengusung tema “Pangan: Tanah, Air, dan Ingatan”, sebanyak sepuluh grup teater menampilkan pertunjukan dengan isu pangan, lingkungan, dan budaya sebagai sorotan utama.

Dalam diskusi tersebut, Ade selaku pembicara utama menyampaikan harapannya agar festival ini mampu menyentuh tiga aspek penonton antara lain kognisi, motorik, dan emosi. Ia juga menekankan tantangan bagi para pelaku teater, yakni bagaimana menyuarakan isu-isu non-seni tanpa kehilangan kemasan seni yang menarik.

Sutradara Teater Potlot, Salwa Pertiwi, lewat karyanya Puyang: Minyak Goreng dan Tisu Toilet, mengangkat persoalan pembukaan lahan sawit dan penebangan hutan yang mengancam habitat Harimau Sumatera. “Puyang berarti harimau atau leluhur, tetapi dalam pertunjukan ini lebih merujuk pada Harimau Sumatera yang kini makin sulit ditemui. Bahkan, sumber makanan si puyang pun sudah kian langka,” ujarnya.

Sementara itu, Topen melalui teater Kentut menekankan pentingnya akting sebagai proses berpikir, sekaligus menegaskan bahwa seni peran membutuhkan pemahaman yang mendalam. Pengamat seni Mansur turut memberikan apresiasi terhadap konsistensi para pelaku teater dalam menyuarakan ketimpangan sosial melalui panggung. 

“Yang berkesan bagi saya dari pertunjukan Teater Potlot adalah properti yang berkesinambungan, yaitu puyang atau harimau, yang diwujudkan dalam bentuk ekstrak keringat harimau,” ungkapnya.

Diskusi juga diwarnai tanggapan peserta diskusi, salah satunya Edi Siswanto dari Lampung yang menyoroti benturan modernitas dan tradisi dalam budaya Indonesia. Ia juga berharap fasilitas festival dapat ditingkatkan pada penyelenggaraan berikutnya.

Festival Teater Sumatera III masih berlanjut di hari kedua esok harinya dengan menghadirkan beragam perspektif seni, lingkungan, dan budaya hingga penutupan. (Mg: Ridho, Fathul)