Senin, 19 Juni 2023 19:03 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA – Harga batu bara dunia diperkirakan masih berada dalam tekanan dalam jangka waktu pendek menyusul pemintaan salah komoditas utama tersebut yang cukup bervariasi.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mempertahankan pandangan netral terhadap sektor batu bara. Kondisi ini terjadi saat adanya tekanan pada harga batu bara Newcastle di tengah harga ICI4 yang cenderung relatif lebih stabil
“Kami perkirakan harga batu bara Newcastle akan berada pada kisaran US$175 per ton pada di 2023, dengan asumsi aktivitas ekonomi China akan menunjukkan beberapa pemulihan mulai pada kuartal keempat tahun ini,” ujarnya dalam sebuah riset yang dirilis Senin, 19 Juni 2023.
Hingga Mei 2023, stok di pelabuhan China telah mencapai level yang mirip dengan era sebelum pandemi, dan impor batu bara China meningkat sejak Maret 2023, meskipun pemulihan ekonominya lebih buruk dari yang diharapkan yang mengindikasikan permintaan yang variatif.
Baca juga :
“Namun, jika ekonomi China pulih lebih cepat pada paruh kedua tahun 2023, kami melihat adanya kemungkinan kenaikan permintaan batu bara,” papar Rizkia.
Sementara di India, permintaan listrik menunjukkan tren peningkatan yang kuat seiring dengan masuknya musim panas sejak April 2023. Sebagai hasilnya, pemerintah India telah memerintahkan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara impor untuk beroperasi dengan kapasitas maksimum mulai 12 Juni – 30 September 2023.
“Kami percaya bahwa permintaan batu bara impor di India akan tetap kuat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rizkia menilai ekspor batu bara yang lebih murah dari Rusia ke negara-negara seperti China, India, Vietnam, dan Malaysia akan tetap pada level yang sama seperti tahun lalu. “Sehingga kami berasumsi bahwa dinamika pasokan dan permintaan batu bara global akan tetap bervariasi.”
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Drean Muhyil Ihsan pada 19 Jun 2023