Senin, 04 Juli 2022 07:47 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
JAKARTA - Kekinian, perkembangan harga komoditas global dan pangan dunia terus meroket, Guna mewaspadai risiko tekanan inflasi ke depan, Bank Indonesia (BI) menyiapkan beragam kebijakan.
"BI melihat perkembangan harga pangan global berdampak pada ekspektasi inflasi sehingga terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Juli 2022.
Hal ini dikarenakan Indeks Harga Konsumen pada Juni 2022 mengalami inflasi hingga 0,61% (mtm). Di mana, peningkatan terbesar berada pada kelompok volatile food di tengah penurunan inflasi inti dan administered price.
Baca Juga:
Inflasi volatile foods di Juni disebabkan oleh kenaikan harga aneka cabai, bawang merah, dan telur ayam ras. Komoditas tersebut naik akibat kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi yang mengganggu produksi dan peningkatan harga pakan.
Kenaikan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada minyak goreng seiring dengan kebijakan Pemerintah dalam mengendalikan minyak goreng serta deflasi daging sapi.
Sedangkan, inflasi inti pada Juni 2022 sebesar 0,19% (mtm) menurun dibandingkan dengan inflasi Mei 2022 yang sebesar 0,23%. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas perhiasan seiring melesunya harga emas global.
"Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat dan konsistensi kebijakan BI dalam menjaga ekspektasi inflasi," ujarnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fakhri Rezy pada 04 Jul 2022