Rabu, 10 Januari 2024 11:42 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co - Negara penghasil kopi terbesar ke delapan dunia, India akan meningkatkan ekspor kopi hingga 10 persen pada tahun 2024.
Meningkatnya harga kopi global khususnya di Eropa, mendorong pembeli Eropa untuk membayar premi guna meningkatkan pembelian dari negara tersebut. Rabu, 10 Januari 2024.
India menghasilkan biji robusta yang digunakan untuk membuat kopi instan. India juga memproduksi beberapa varietas arabika yang lebih mahal.
“Permintaan kopi India, khususnya biji robusta, tinggi karena harga global yang kuat akibat masalah produksi,” ujar Ramesh Rajah, presiden Asosiasi Eksportir Kopi India, yang memprediksi kenaikan ekspor tahun ini hingga 10%.
Baca juga
Kopi robusta diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam setidaknya 15 tahun karena Vietnam, produsen terbesar dunia, diperkirakan akan menghasilkan lebih sedikit pada tahun 2023/2024 dibandingkan musim sebelumnya. India mengekspor tiga perempat produksinya terutama ke Italia, Jerman, dan Belgia.
“Kopi India biasanya mendapat nilai premium di atas patokan global karena ditanam di bawah naungan, dipetik sendiri, dan dijemur. Namun, tahun ini, premi lebih tinggi dari biasanya karena kekurangan produksi,” kata para eksportir, dikutip dari Reuters, Rabu, 10 Januari 2024.
Seorang dealer berbasis di Bengaluru yang bekerja dengan perusahaan perdagangan global menyatakan bahwa ekspor kopi pada tahun 2024 dapat melonjak menjadi 298.000 metrik ton dari 271.420 ton tahun sebelumnya. “Ceri robusta India memperoleh premi hampir $300 per ton di atas kontrak berjangka London karena permintaan yang kuat,” terangnya.
Dealer tersebut menambahkan, sementara permintaan ekspor bagus, para pedagang menunggu pasokan meningkat, yang dapat menurunkan harga lokal.
“Panen robusta musim ini hampir 20% selesai, meskipun curah hujan dalam beberapa hari terakhir di daerah penanaman telah mengganggu,” jelas M M Chengappa, seorang petani kopi dari Kodagu, di negara bagian Karnataka yang berproduksi tinggi.
Dewan Kopi yang dikelola negara memperkirakan produksi India dapat meningkat menjadi 374.200 ton pada musim 2023/2024, yang dimulai pada 1 Oktober, naik dari tahun lalu 352.000 ton. Namun, para petani mengatakan curah hujan membatasi kenaikan produksi.
“Hujan deras di luar musim dalam beberapa hari terakhir, bersamaan dengan hujan di bulan Desember, telah menyebabkan banyak buah rontok,” ungkap Chengappa.
Baca juga
“Pemanenan juga diperlambat oleh kelangkaan tenaga kerja, meskipun ada tawaran upah yang lebih tinggi,” kata eksportir, Rajah.
“Harga global naik, tetapi pendapatan petani India tidak naik dalam proporsi yang sama karena biaya produksi yang lebih tinggi. Mereka perlu mengeluarkan lebih banyak untuk input dan upah,” kata Rajah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 10 Jan 2024