Kamis, 24 Agustus 2023 18:43 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co - Hilirisasi pengolahan kakao dalam negeri penting untuk di wujudkan, mengingat Indonesia penghasil kakao terbesar di dunia.
Kebijakan hilirsasi akan meningkatkan nilai tambah bagi petani kakao dan juga pemerintah. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong petani kakao untuk menghasilkan berbagai produk olahan yang lebih bernilai tinggi. Kamis, 24 agustus 2023.
Dalam kurun lima tahun terakhir, komposisi ekspor produk kakao olahan telah mengalami perubahan yang signifikan.
Lima tahun lalu, sekitar 85% produk kakao diekspor mentah dan menjadi bahan baku bagi industri lain, sementara hanya 15% yang diproses lebih lanjut di dalam negeri menjadi produk akhir berupa makanan dan minuman berbasis cokelat. Melalui langkah-langkah strategis dan investasi, komposisi produksi olahan cokelat di dalam negeri telah meningkat menjadi 20%, kenaikan ini menunjukkan kemajuan dalam hilirisasi industri kakao.
Baca juga
Indonesia telah berhasil menempati posisi ketiga sebagai negara pengolah kakao terbesar di dunia. Indonesia juga berkontribusi terhadap sekitar 9,17% kebutuhan kakao dunia. Berbagai produk kakao olahan seperti cocoa pasta/liquor, cocoa cake, cocoa butter, dan cocoa powder diproduksi dalam skala besar. Sebagian besar produk ini diekspor ke lebih dari 96 negara di lima benua. Hal ini menunjukkan peran penting Indonesia dalam rantai pasok kakao global.
“Ekspor produk intermediate tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai pemasok rantai global dengan kontribusi sekitar 9,17% dari kebutuhan dunia,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dilansir siaran pers Kemenperin.
Salah satu langkah yang diambil dalam hilirisasi industri pengolahan kakao adalah menghasilkan berbagai produk bernilai tambah seperti bubuk cokelat, lemak cokelat, makanan dan minuman berbasis cokelat, serta produk suplemen dan pangan fungsional. Dengan melakukan pengolahan lebih lanjut, Indonesia berupaya memanfaatkan potensi penuh kakao sebagai bahan baku untuk berbagai produk konsumen yang beragam.
Investasi yang masif dari berbagai perusahaan telah memainkan peran signifikan dalam meningkatkan kapasitas industri pengolahan kakao di Indonesia. Kapasitas awal sebesar 560.000 ton per tahun telah mengalami peningkatan menjadi 739.250 ton per tahun, mencerminkan pertumbuhan yang kuat dalam sektor ini. Hal ini memberikan peluang baru bagi lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan pengembangan industri yang lebih maju.
Dengan langkah-langkah yang terus diambil untuk mendorong hilirisasi industri pengolahan kakao, Indonesia berada dalam posisi yang kuat untuk memaksimalkan potensi sektor ini. Peningkatan nilai tambah melalui produksi berbagai produk olahan kakao akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi nasional, sambil menciptakan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah bagi petani kakao. Dengan langkah ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri pengolahan kakao global.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 24 Aug 2023