KTT BRICS : Putin Akan Tetap Melanjutkan Perang di Ukraina

BRICS : Putin Akan Tetap Melanjutkan Perang di Ukraina (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya mengatakan, akan tetap mempertahankan perangnya di Ukraina.

Pidato itu disampaikan pada forum pertemuan puncak KTT BRICS di depan para pemimpin negara anggota. Putin juga memuji BRICS menjaga keseimbangan global dari pengaruh AS dan Eropa.

Dilansir dari Reuters, Kamis 24 Agustus 2023, Putin mengulang narasi Kremlin bahwa invasinya, yang dikutuk oleh Ukraina dan negara-negara Barat sebagai perampasan wilayah imperialis, merupakan respons Rusia terhadap tindakan bermusuhan Kyiv dan Washington.

“Tindakan kami di Ukraina hanya didikte oleh satu hal, untuk mengakhiri perang yang dilancarkan oleh Barat dan sekutunya terhadap rakyat yang tinggal di Donbas,” kata Putin, merujuk pada bagian timur Ukraina di mana proksi Rusia telah bertempur melawan tentara Ukraina sejak 2014.

Baca juga

“Saya ingin mencatat bahwa keinginan untuk mempertahankan hegemoni mereka di dunia, keinginan beberapa negara untuk mempertahankan hegemoni inilah yang menyebabkan krisis parah di Ukraina.”

Putin berbicara di sebuah forum negara-negara yang menahan diri untuk tidak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina. BRICS—yang juga termasuk Brasil, India, Cina, dan Afrika Selatan, memiliki kepentingan tambahan bagi Moskow karena berupaya menumpulkan sanksi Barat dengan meningkatkan perdagangan dengan Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Rusia telah berulang kali mengatakan keterbukaannya untuk pembicaraan untuk mengakhiri perang selama 18 bulan. Namun hanya jika mereka memperhitungkan “realitas baru” yang diciptakan oleh pasukannya yang menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina. Ukraina menuntut pemulihan semua wilayahnya dan pemindahan pasukan Rusia.

BRICS Dukung Akhiri Konflik

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menyatakan anggota BRICS terus mendukung upaya untuk mengakhiri konflik tersebut. Penguatan BRICS merupakan bagian dari visi Rusia untuk melemahkan dominasi AS dan membangun apa yang Putin sebut dalam pidatonya sebagai “tatanan dunia multipolar.”

Putin tidak dapat menghadiri KTT secara langsung karena surat perintah penangkapan yang dikeluarkan untuknya pada bulan Maret oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC), dengan tuduhan melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Rusia menolak tuduhan itu sebagai sesuatu yang keterlaluan dan mengatakan langkah itu tidak memiliki arti hukum karena Rusia bukan anggota ICC. Namun, Afrika Selatan adalah anggotanya, yang berarti wajib menangkapnya jika dia bepergian ke sana.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 24 Aug 2023 

Editor: admin
Bagikan

Related Stories