Selasa, 21 Juni 2022 06:22 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Memiliki panjang 36,84 kilometer, Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia.
Jalan tol layang ini sebelumnya memiliki nama Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Elevated. Namun namanya berubah menjadi Jalan Tol Layang MBZ yang bisa ditemui dan dilalui saat berkendara menuju Bandung atau Jalan Tol Trans Jawa.
Berikut ini adalah tujuh deretan fakta menarik Jalan Tol Layang MBZ yang dirangkum TrenAsia.com yang dinukil dari akun resmi Instagram PT Jasamarga (Persero) Tbk (JSMR).
Baca Juga:
Pembangunan jalan layang tol ini terdiri dari 6.151 bored pile sebagai penyangga konstruksi Jalan Tol Layang MBZ. Kemudian pembangunan jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini juga membutuhkan steel box girder (SBG) sebanyak 2. 585 unit dengan dimensi yang berbeda-beda.
Jalan tol layang terpanjang ini membutuhkan waktu pembangunan selama dua tahun, dimulai dari 2017 hingga 2019.
Pembangunan jalannya membentang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat serta melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting seperti overpass, Simpang Susun Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting, dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Sheikh Mohammed Bin Zayen merupakan nama seorang Putera Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA).
Perubahan nama jalan tol layang menjadi nama MBZ merupakan wujud penghormatan bagi UEA yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya dan ekonomi selama 45 tahun sejak 1976 dengan Indonesia.
Penghormatan ini juga dilakukan di Abu Dhabi dengan menggunakan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah jalan strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju kompleks kedutaan.
Peresmian penggantian nama jalan tol layang menjadi MZB dilakukan pada 12 Desember 2021. Peresmian pergantian nama MBZ dihadiri langsung oleh Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri.
Kemudian didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesnag) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dubes RI untuk UEA Husin Bagis, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Subakti Syukur.
Sistem pembayaran pada Jalan Tol Layang MBZ ini dinilai sangat efisien dilakukan karena sudah terintegrasi dengan Jalan Tol Jakarta - Cikampek bawah. Seharusnya transaksi dilakukan dua kali menjadi satu kali transaksi.
Jalan Tol Layang MBZ ini terbukti mampu mengurai volume lalu lintas dari Jakarta ke Cikampek atau sebaliknya hingga 29% pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek bawah. Sehingga hal itu dianggap berhasil mengurai kepadatan yang berpotensi terjadi.
Adapun jalan tol layang ini dioperasikan mulai pukul 10.00 WIB. Sesuai dengan tujuan dibangunnya jalan tol layang ini untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta - Bekasi - Cikarang dengan pergerakan jarak jauh menuju Cirebon, Semarang, Bandung, dan Surabaya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Drean Muhyil Ihsan pada 21 Jun 2022