Ini Target Investasi Pemerintah di Sumatera Pascaperesmian Jalan Tol oleh Presiden

Rabu, 27 Januari 2021 19:04 WIB

Penulis:Nila Ertina

Ruas jalan tol Palembang - Kayuagung
Ruas jalan tol Palembang - Kayuagung

PALEMBANG, Wongkito.co - Pascaperesmian jalan tol Palembang - Kayuagung soleh Presiden Joko Widodo, Selasa (26/1/2021) sederet target diungkapkan pemerintah terutama berkaitan dengan investasi di Pulau Sumatera

Jokowi mengatakan jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas antara pusat industri dan ekonomi di Sumatra. Jokowi meminta para pemimpin daerah di Sumsel untuk menyambungkan tol ini ke sentra ekonomi, pariwisata, kawasan industri, pertanian, dan perkebunan.

Selain itu, menurut Jokowi, kawasan di sekitar jalan tol ini memiliki potensi besar karena masih banyaknya lahan produktif yang terjangkau dan tenaga kerja memadai.

“Ini untuk pemerataan pembangunan, pembukaan lapangan kerja. Saya minta pemerintah daerah menjadikan infrastruktur ini sebagai keunggulan. Agar menjadi daya tawar kepada investor untuk berinvestasi di Sumsel,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru saja mencatat realisasi investasi ke Pulau Sumatra sepanjang Januari-Desember 2020 mencapai Rp200,7 triliun. Investasi ke Sumatra mencapai 24,3% dari total investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp826 triliun pada 2020.

Adapun investasi ke Sumatra terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN) sebesar Rp111,6 triliun. Sementara, sisanya US$6.188 atau sekitar Rp89,1 triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).

Untuk diketahui, Jalan tol Kayu Agung-Palembang ini merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,6 km.

Megaproyek senilai total Rp8 triliun ini digarap oleh PT Sriwijaya Markmore Persada, yang sekarang berubah menjadi PT Waskita Sriwijaya Tol (WST).

Anak usaha PT Waskita Tol Road ini memperoleh hak pengusahaan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung dengan masa konsesi 35 tahun.

SRIMP yang awalnya dibentuk oleh Markmore Labuan Ltd dari Malaysia dan PD Prodexim, diakuisisi oleh Waskita Toll Road sebesar 98,00% saham pada 2016.

Saat ini, Waskita Toll Road telah memiliki 98,00% saham WST, sementara sisanya dimiliki oleh PD Prodexim dan PD Bende Seguguk dengan porsi masing-masing 1,00%.

Sementara ruas jalan tol Palembang - Kayuagung sepanjang 42,5 kilometer diresmikan Presiden Joko Widodo pada Selasa, 26 Januari 2021. Peresmian ini menandakan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Kapalbetung (Kayu Agung - Palembang - Betung) sepanjang 111,69 kilometer tersebut siap digunakan hari ini.

Menurutnya, jalan tol ini merupakan poros terpenting dari keseluruhan jalan tol Trans Sumatera. Ruas tol Kayu Agung - Palembang saat ini telah terhubung dengan jalan tol trans-Sumatera lainnya, yakni TPPK (Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung) yang telah diresmikan Presiden pada 15 November 2019 lalu. Dengan demikian Provinsi Lampung kini telah semakin terkoneksi dengan Provinsi Sumsel.

“Ini poros utama, backbone Sumatera Selatan, ruas terakhir (Tol Trans Sumatera) yang menghubungkan Bakauheni Lampung sampai ke Palembang,” ucapnya saat menyampaikan sambutan peresmian di Gerbang Tol Kramasan, Ogan Ilir, Sumsel.

Hal itu menjadikan waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni Lampung ke Palembang dengan jarak 373 kilometer menjadi lebih singkat. “Saya mendengar sebelum ini biasanya ditempuh 12 jam, sekarang hanya butuh waktu 3 hingga 3,5 jam saja,” sebutnya.

Waktu tempuh yang lebih efisien hingga 75% ini ditegaskannya sebuah lompatan besar. Sebab, hal ini dapat memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik. Selain juga akan memberikan daya saing besar bagi Palembang dan Lampung.

“Karena itu, saya instruksikan Pemerintah Daerah untuk menyambungkan jalan ini pada sentra ekonomi, wisata, perkebunan, pertanian, dan pertambangan yang ada. Pemda harus agresif tawarkan potensi daerah dan jadikan tol sebagai daya tawar,” imbuhnya.

Diketahui, jalan tol Kayu Agung-Palembang sepanjang 42,5 km merupakan tahap pertama dalam pembangunan jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung dengan total panjang jalan 111,7 km. Dari panjang 42,5 km, 22 km jalan tol dibangun di atas tanah rawa yang memerlukan teknologi vakum untuk perbaikan tanah dan 8 km untuk pile slab.

Selain itu, peresmian ruas tersebut juga semakin menambah daftar panjang ruas tol bagian dari trans-Sumatera dengan panjang keseluruhan mencapai 2.992 kilometer yang telah beroperasi.

Hingga saat ini, 657 kilometer ruas jalan tol di sepanjang trans-Sumatera telah dapat digunakan, 608 kilometer dalam tahap konstruksi, 430 kilometer memasuki persiapan konstruksi, dan direncanakan pembangunan untuk 1.297 kilometer lainnya akan segera menyusul. (trenasia/tri)