Jumat, 04 Februari 2022 05:49 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan alokasi dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsiblity (CSR) BUMN pada tahun ini akan fokus pada tiga sektor penting.
"tiga sektor tersebut yaitu pendidikan, lingkungan hidup, dan juga pendampingan UMKM," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022.
Dia menjelaskan ketiga sektor tersebut merupakan gambaran dari kebutuhan nyata yang terjadi di Indonesia. Kementerian BUMN berupaya memberikan kontribusi yang berkesinambungan di masyarakat.
Erick menuturkan, dengan melihat mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan anak-anak muda maka sudah selayaknya BUMN mendorong, melakukan akselerasi, atau memberikan hal-hal yang positif dalam bidang pendidikan, seperti misalnya beasiswa kepada anak usia muda.
Baca Juga:
Ke depan, dana CSR di sektor pendidikan akan disinergikan juga dengan program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Ini adalah langkah kita untuk menyiapkan generasi muda yang siap untuk menghadapi perubahan," terang Erick.
Di bidang lingkungan hidup, BUMN rencananya akan menanam 1 juta pohon, membangun 12 unit Sarana Air Bersih, dan mengelola sampah terintegrasi di 5 lokasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
EProgram penanaman pohon macademia nut di Danau Toba, Sumatera Utara bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum telah dilaksanakan pada awal Januari lalu. Ini menjadi salah satu contoh sinergi antara lingkungan hidup, pendapatan masyarakat, dan perubahan iklim.
Pohon Macadamia Nuts diketahui memiliki harga yang mahal sehingga memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
"Kita juga mendorong penanaman pohon yang bermanfaat, tidak hanya untuk penghijauan dan oksigen, tetapi juga pendapatan masyarakat," papar Erick.
Sementara di sektor UMKM, perusahaan-perusahaan BUMN telah mendorong agar lebih banyak UMKM dan pembiayaan terhadap UMKM yang tercipta.
Tedi Bharata, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN menambahkan, Kementerian BUMN memang tengah melakukan transformasi secara besar- besaran di bidang CSR.
Pertama, dampak CSR BUMN harus terukur. Kementerian BUMN memastikan bahwa dampak TJSL harus memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, sehingga masyarakat itu sebagai subjek, bukan objek.
“Kemudian kita juga harus memperbaiki tata kelolanya, baik di Kementerian BUMN, terkait kebijakan yang berkaitan dengan TJSL dan juga BUMN itu yang kita dorong terus adalah penguatan dari struktur unit di CSR mereka," katanya dalam konferensi pers.
Selanjutnya, teknologi juga harus ditingkatkan, digitalisasi untuk program-program CSR, termasuk kolaborasi yang baik dengan pihak eksternal dan internal yang memiliki aspirasi yang sama untuk program-program CSR ke masyarakat.
"Terakhir, tentunya kita ingin seluruh karyawan BUMN meningkatkan engagement dalam kegiatan-kegiatan CSR, sehingga kita dorong terus untuk program EVP-nya (Employee Volunteer Program)," ujar Tedi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 04 Feb 2022